Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur pelaksana Movistar Yamaha, Lin Jarvis, mengatakan keputusan Jorge Lorenzo yang mengumumkan kepindahannya ke Ducati sejak April 2016 telah mengganggu fokus timnya di sisa musim MotoGP 2016.
Lorenzo mengambil keputusan hengkang ke Ducati sebelum berlangsungnya GP Spanyol, 24 April lalu. Artinya Lorenzo sudah memastikan hengkang dari Yamaha saat musim 2016 masih menyisakan 15 seri balapan.
Kondisi tersebut dianggap Jarvis mengganggu kinerja Yamaha, khususnya Lorenzo. Jarvis mengatakan Lorenzo tidak bisa 100 persen fokus tampil bersama Yamaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fakta Lorenzo mengambil keputusan di awal musim, membuatnya tidak fokus. Itu tidak diragukan lagi. Mungkin dia bisa 95 persen fokus, tapi lima persen lainnya dia memikirkan masa depan, mungkin melihat penampilan Ducati," ujar Jarvis seperti dikutip dari
Crash.net.
"Saya tidak bisa bilang keputusan itu memberi pengaruh langsung, tapi yang jelas lebih mudah mengatur tim jika para pebalap Anda bisa mengetahui masa depannya di sini."
Keputusan Lorenzo pindah ke Ducati datang ketika Yamaha masih bersaing dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2016. Ketika itu Lorenzo dan Valentino Rossi masih bersaing ketat dengan Marc Marquez di puncak klasemen sementara.
Namun, keputusan Lorenzo hengkang ke Ducati bukan hanya satu-satunya penghambat penampilan Yamaha. Banyak faktor yang menjegal laju Yamaha meraih gelar juara dunia MotoGP 2016, seperti kerusakan mesin Rossi di GP Italia dan buruknya adaptasi Lorenzo dengan ban Michelin.
"Untungnya ketika dua pebalap kami menggunakan helm, mereka bisa melupakan semua masalah dan fokus sepenuhnya. Jadi, saya pikir tim kami menjalankan musim dengan baik, meski ada perubahan tersebut," ucap Jarvis.
(ptr)