Jakarta, CNN Indonesia -- Gelandang Manchester City Yaya Toure menerima hukuman yang dijatuhkan pengadilan Manchester. Toure dihukum larangan mengemudi selama 18 bulan lantaran kedapatan mengonsumsi minuman beralkohol di atas ambang batas yang diperbolehkan secara hukum di negara Inggris.
Tepatnya pada 29 November 2016, pihak kepolisian menyetop mobil yang dikendarai oleh Toure dan mendapati pemain tersebut mengonsumsi alkohol di atas ambang batas yang diperbolehkan.
Setelah menjalani serangkaian sidang, Toure pun ditetapkan bersalah dan harus menjalani hukuman larangan mengemudi selama 18 bulan pada Senin (12/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski menerima hukuman itu, Toure bersikeras bahwa ia tak sengaja meminum alkohol. Ia mengaku tak pernah mengonsumsi alkohol karena agama Islam yang dianutnya mengharamkan hal tersebut.
Ketika Toure dinobatkan sebagai pemain terbaik musim lalu pun, Liga Primer Inggris mengganti sampanye dengan trofi sebagai penghargaan kepadanya karena ia muslim dan mengharamkan minum alkohol.
Toure pun meluruskan pernyataan pengadilan bahwa ia sengaja meminum alkohol dan dalam situasi mabuk ketika dihentikan polisi lalu lintas.
“Dalam dua pekan lalu ada kerancuan penyebab saya dihukum karena meminum alkohol saat mengemudi. Padahal, saya adalah muslim dan tidak minum alkohol,” tulis Toure dalam akun
facebook-nya.
“Saya selalu menolak alkohol. Siapa pun yang mengetahu atau dekat dengan saya pasti menyaksikan bahwa saya menolak sampanye ketika mendapat penghargaan Man of The Match karena komitmen terhadap agama saya.”
Menurutnya, permasalahan juga sudah selesai setelah ia menerima hukuman larangan mengemudi selama 18 bulan. “Setelah hasil adanya kadar alkohol yang di atas ambang, saya memutuskan untuk tidak melawan tuntutan tersebut. Bagaimanapun, sangat penting bagi saya untuk menyampaikan ke pengadilan bahwa saya tak sengaja minum alkohol,” ungkap Toure.
“Hakim pun memberikan catatan bahwa saya memang tidak sengaja mengonsumsi alkohol.”
Toure sendiri sangat menyadari bahwa mabuk sambil mengemudi merupakan salah satu kejahatan serius.
“Meski saya tidak ada niat mengonsumsi alkohol, saya tetap menerima hukuman dan denda serta saya meminta maaf atas situasi ini. Saya juga ingin berterima kasih kepada keluarga saya, manajemen, staf Manchester City, tim kuasa hukum saya, para fan atas dukungan yang mereka berikan di tengah situasi sulit ini,” pungkas Toure.
(bac)