Cibinong, CNN Indonesia -- Asisten pelatih tim nasional Indonesia, Wolfgang Pikal, mengakui kesebelasannya perlu melakukan evaluasi mendalam atas kinerja lini belakang.
Dalam leg pertama final Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Rabu (14/12), Indonesia berhasil menang 2-1 lawan Thailand berkat gol Hansamu Yama Pranata dan Rizky Pora. Akan tetapi, tim asuhan Alfred Riedl pun kebobolan satu gol dari penyerang Thailand, Teerasil Dangda.
"Saya belum berani bilang soal evaluasi dari kebobolan ini, tapi jelas kami kurang
pressing di sayap kiri, penjagaannya kurang. Jika ada gol, pasti ada masalah,
kan? Nanti kami akan pelajari itu lewat rekaman di video," kata Pikal usai pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi Indonesia bermain luar biasa di babak kedua, kami main bagus dan semangat seperi biasa. Dan
ya strategi kami berhasil."
Lebih lanjut, Pikal membantah kalau timnas Indonesia telat 'panas' dalam pertandingan tersebut.
"Jangan salah, lihat kami lawan siapa? Thailand itu tim yang terbaik di Asia dan mereka memiliki kualitas yang tinggi sekali. Tapi akhirnya kami menang dengan bikin dua gol lagi hari ini dan kami masih 'hidup'. Masih ada pertandingan di sana," katanya melanjutkan.
Pertandingan leg pertama juga diwarnai dengan Andik Vermansah yang cedera di menit ke-19 dan digantikan Zulham Zamrun.
"Kondisi terakhir Andik belum tahu, kami sedang menunggu kondisi yang sebenarnya. Kelihatannya Andik Vermansah cedera agak berat. Hari ini tim media bawa dia ke rumah sakit untuk MRI (pindai), mudah-mudahan dia bisa fit," tutur Pikal.
Leg kedua akan digelar di Rajamangala National Stadium, Bangkok, Sabtu (17/12). Pikal memprediksi Indonesia akan diserang habis-habisan di sana.
"Tapi kami harus tahan juga, mudah-mudahan Indonesia juara," ujar Pikal.
(vws)