Jakarta, CNN Indonesia -- Tim nasional Indonesia dan Thailand punya karakteristik yang sama sepanjang penyelengaraan Piala AFF 2016 ini: sama-sama senang mencetak gol di babak kedua.
Untuk tim nasional Indonesia, 10 dari 12 gol tercipta setelah jeda turun minun, atau mencapai 83 persen. Sementara bagi tim Gajah Perang, delapan dari 13 gol mereka juga terjadi di babak kedua atau mencapai 61 persen.
Anomali dua gol Indonesia yang terjadi di babak pertama adalah ketika menghadapi Filipina di fase Grup A dan melawan Vietnam di leg pertama semifinal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uniknya, kedua gol ini berawal dari proses bola mati. Melawan Filipina, Fachrudin Aryanto menyundul bola sepakan bebas Stefano Lilipaly. Sementara itu ketika menjamu Vietnam, Hansamu menyambut umpan tendangan penjuru Rizky Pora -- juga lewat tandukan.
Satu catatan Thailand yang mesti diwaspadai oleh Manahati Lestusen dan kawan-kawan adalah kegemaran tim Gajah Perang membobol gawang lawan di menit-menit krusial di 15 menit terakhir.
Dari 13 gol yang telah mereka lesakkan, total enam gol Thailand tercipta di periode waktu itu. Termasuk di di antaranya adalah dua gol yang dicetak Sarawut Masuk di menit ke-89 melawan Singapura dan di menit ke-81 melawan Filipina.
Barisan pertahanan Indonesia ini perlu mewaspadai statistik tersebut mengingat gawang Kurnia Meiga juga sangat rentan dijebol di periode waktu tersebut. Dari 11 kali kebobolan, lima di antaranya (45 persen) terjadi setelah menit ke-75.
Timnas Indonesia akan menghadapi Thailand di final leg kedua Piala AFF 2016 di Stadion Rajamangala, Sabtu (17/12) dengan membawa keunggulan 2-1 dari partai pertama. Hasil imbang bisa membuat timnas Indonesia merebut gelar juara turnamen dua tahunan itu untuk kali pertama.
Sebaliknya, Thailand juga hanya membutuhkan kemenangan 1-0 untuk merebut gelar juara untuk kali kelima.
(har)