Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Indonesia kembali menutup Piala AFF 2016 dengan nirgelar juara. Timnas kalah dari Thailand dengan agregat 2-3 dalam dua leg final.
Kendati demikian, perjuangan dan semangat tak kenal menyerah tim arahan Alfred Riedl tetap mendapatkan apresiasi tinggi dari rakyat Indonesia. Pasalnya, banyak yang tidak menyangka timnas bisa melangkah hingga final ketika status mereka dianggap bukan favorit edisi kali ini.
Penampilan Boaz Solossa dan kawan-kawan pun patut diacungi jempol kendati secara tim level permainan Garuda masih di bawah level Thailand dan Vietnam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNNIndonesia.com mencoba menakar rating dari para pemain. Mereka yang bisa dinilai adalah pemain yang sudah dimainkan di Piala AFF 2016. Total ada 17 dari 23 pemain timnas Indonesia yang pernah diturunkan Riedl dari fase grup hingga final Piala AFF 2016. Berikut penilaian satu per satu pemain Garuda:
Kurnia Meiga (Kiper/660 menit)Nilai: 8
Kurnia Meiga memang tak bisa mencegah gawangnya kebobolan 13 gol dalam Piala AFF 2016. Dari jumlah itu, rekor kebobolan yang paling banyak terjadi di fase grup, yakni tujuh gol.
Namun, jika melihat proses kebobolan gawang Indonesia, nyaris tak satu pun akibat kesalahannya. Kebobolan gawang Indonesia banyak terjadi akibat kesalahan koordinasi dalam bertahan.
Kurnia Meiga bahkan dinilai banyak melakukan penyelamatan penting ketika pertahanan Indonesia amat keropos di lini belakang. Penyelamatan terbaiknya ketika leg kedua final Piala AFF di Bangkok.
Meski Indonesia kalah 0-2, ia mampu mementahkan eksekusi penalti Teerasil Dangda dan tercatat hingga empat penyelamatan ciamik Kurnia Meiga di laga itu.
Kurnia Meiga tak pernah absen dalam tujuh laga timnas Indonesia di Piala AFF
Boaz Solossa (Striker/591 menit)Nilai: 8Boaz Solossa masih bisa menunjukkan ketajamannya kendai sudah berusia 30 tahun. Itu dibuktikan dengan mengemas tiga gol selama turnamen Piala AFF 2016.
Boaz juga kerap disebut pihak lawan menjadi salah satu pemain yang diwaspadai di timnas Indonesia. Kendati demikian, kondisi stamina Boaz yang tak lagi prima kerap membuatnya bermain tidak penuh 90 menit.
Stefano Lilipaly (Gelandang Serang/625 menit)Nilai: 8Stefano Lilipaly sempat diragukan ketika bergabung bersama timnas Indonesia. Pasalnya, tak banyak kebersamaan baginya di skuat Garuda karena baru bergabung sekira dua pekan jelang Piala AFF.
Di laga perdana, pemain naturalisasi asal Belanda itu juga belum menunjukkan kontribusi besarnya. Namun, ia cepat beradaptasi dengan permainan timnas arahan Alfred Riedl.
Melalui golnya lah timnas Indonesia lolos ke semifinal kala mengalahkan Singapura 2-1. Total sudah dua gol yang ia bukukan di Piala AFF 2016 dan Lilipaly selalu tampil sebagai starter.
Rizky Rizaldi Pora (Sayap Kiri/631 menit)Nilai: 8Peran Rizky Rizaldi pora patut pula diapresiasi tinggi di timnas Indonesia. Meski hanya mengemas satu gol, ia juga turut andil dalam empat gol timnas Indonesia dengan memberikan empat assist di Piala AFF 2016.
Ia mencetak assist terbanyak di timnas Indonesia. Rizky juga mencetak satu gol penting penyama kedudukan 1-1 kala menjamu Thailand di Stadion Pakansari pada leg pertama final.
Permainannya yang sangat kuat dengan ketelitiannya membaca permainan lawan, membuat disegani tim lawan. Terbukti pada leg pertama dan kedua, pemain Thailand paling sedikit melakukan lajur serangan dari sisi kiri pertahanan Indonesia, pos yang dijaganya.
Andik Vermansah (Sayap Kanan/448 menit)Nilai: 8Andik Vermansah memiliki rata-rata yang bagus dalam kemampuannya memberikan ancaman bagi pertahanan lawan.
Meski hanya mencetak satu gol dan tanpa assist, pergerakannya yang lincah mampu merepotkan bek lawan. Berkat aksi-aksinya itu pula ia mampu membuka celah di pertahanan lawan sehingga rekan-rekannya bisa memanfaatkan celah tersebut.
Kecepatan dan umpan-umpan pendek Andik mampu menjaga ritme serangan timnas Indonesia di sisi sayap. Ia juga kerap bertukar posisi dengan Rizky Pora yang beroperasi di sayap kiri.
Andik mencetak satu-satunya gol ketika timnas Indonesia mengalahkan Singapura.
Sayangnya, rekor selalu dimainkan sebagai starter terhenti di leg kedua final Piala AFF. Ia mengalami cedera lutut setelah berbenturan dengan pemain Thailand pada leg kedua final Piala AFF 2016.
Bayu Pradana (Gelandang/579 menit)Nilai: 8Bayu Pradana nyaris selalu menjadi starter di timnas Indonesia selama Piala AFF. Gelandang bertahan jangkung ini tercatat hanya sekali tampil berstatus sebagai cadangan di skuat Garuda.
Perannya dalam menetralisir serangan-serangan lawan di lini tengah cukup efektif. Bayu juga beberapa kali mampu menyokong suplai-suplai bola ke depan dalam meningkatkan intensitas serangan timnas Indonesia.
Badannya yang tinggi besar kerap membuatnya lebih banyak memenangi duel perebutan bola dari para pemain lawan.
Manahati Lestusen (Bek dan Gelandang/406 menit)Nilai: 8Manahati Lestusen termasuk salah satu pemain yang mampu membuat kejutan di Piala AFF 2016. Perannya di fase grup sempat diragukan karena ia hanya tampil selama 16 menit menggantikan Beny Wahyudi sebagai bek kanan saat Indonesia mengalahkan Singapura 2-1.
Namun, absennya dua bek tengah, Rudolof Yanto Basna dan Fachruddin di leg pertama semifinal karena akumulasi kartu menjadi kesempatan emas baginya menunjukkan kemampuannya.
Manahati praktis selalu dimainkan pada empat laga kandang tandang di fase gugur. Ia bahkan tercatat sebagai pemain yang paling dinamis dimainkan dalam berbagai posisi.
Sempat dimainkan sebagai bek kanan dan bek tengah, Alfred Riedl juga memberikannya peran sebagai gelandang bertahan pada leg kedua semifinal menghadapi Vietnam di Stadion My Dinh Hanoi. Permainanya yang tak kenal kompromi kerap membuyarkan serangan-serangan para pemain tim lawan.
Ia juga dinilai memiliki mental sangat kuat di tengah situasi krisis yang dialami timnas Indonesia. Terbukti dengan sukses dirinya mengeksekusi penalti ke gawang Vietnam di tengah tekanan dahsyat suporter tuan rumah. Tak salah jika Alfred Riedl menjadikannya sebagai eksekutor penalti kedua setelah Boaz Solossa.
Daya jelajahnya yang luar biasa di hampir setiap sudut lapangan, membuatnya amat disegani pemain-pemain lawan.
Hansamu Yama Pranata (Bek Tengah/390 menit)Nilai: 8Satu lagi pemain timnas Indonesia yang mampu membuat kejutan di Piala AFF 2016. Ia adalah bek tengah Hansamu Yama.
Tak pernah dimainkan dalam tiga laga di fase grup, Hansamu mendapat kesempatan di fase gugur. Ia menggantikan Rudolof Yanto Basna yang absen di semifinal akibat akumulasi kartu kuning.
Kemampuannya dalam bertahan sekaligus membantu serangan pun dinilai sangat bagus. Dua gol yang ia cetak baik di semifinal maupun final menjadi buktinya.
Gol pertama ke gawang Vietnam pada leg pertama semifinal mengundang decak kagum jutaan pasan mata rakyat Indonesia. Ia juga kembali mencetak gol sundulan melalui sepak pojok, sekaligus menjadi penentu kemenangan atas Thailand 2-1 di leg pertama final.
Sejak leg pertama semifinal hingga final, ia selalu bermain sebagai starter di timnas Indonesia.
Fachruddin Aryanto (Bek Tengah/570 menit)Nilai: 7Sosok Fachruddin Aryanto juga nyaris tak tergantikan sebagai bek tengah di timnas Indonesia selama Piala AFF 2016. Ia hanya sekali absen lantaran akumulasi kartu kuning.
Sama dengan Hansamu Yama, Fachruddin juga kerap menjadi ancaman pertahanan lawan-lawannya, khususnya di bola-bola mati.
Ia tercatat mengemas satu gol lewat tandukannya ke gawang Filipina menerima tendangan bebas Stefano Lilipaly.
Sayangnya, dua kali ia membuat kesalahan mencolok pada laga final leg pertama dan kedua lawan Thailand. Di leg pertama, ia gagal mengantisipasi umpan lambung Theerathon Bunmatan sehingga Teerasil Dangda bisa mencetak gol lewat sundulan.
Pada leg kedua final, upayanya menghalau bola juga berubah jadi malapetaka. Tendangannya itu membentur kaki striker Thailand Siroch Chattong sehingga bola memantul dan bersarang ke gawang Kurnia Meiga.
Muhammad Abduh (Bek Kiri/660 menit)Nilai: 7Muhammad Abduh merupakan satu dari beberapa pemain timnas yang tak pernah tergantikan di Piala AFF 2016. Perannya sebagai bek kiri selalu mendapat kepercayaan sang arsitek tim Alfred Riedl.
Kedisiplinan dan kemampuannya membaca pergerakan para pemain lawan dari sisi sayap, juga patut diacungi jempol. Di sektor kiri itu pula bersama dengan Rizky Rizaldi Pora, menjadi area sulit bagi pemain lawan menembus pertahanan timnas Indonesia.
Sayangnya, kegagalannya mengontrol emosi pada laga kedua final di Bangkok, menjadi cela bagi M Abduh. Ia didera kartu merah pada pengujung laga lantaran memprovokasi pemain Thailand dengan menendang keras bola ke arah bangku cadangan tim tuan rumah.
Belakangan, ia mengakui kesal karena Thailand berupaya mengulur waktu setelah menang 2-0 atas Indonesia.
Beny Wahyudi (Bek Kanan/579 menit)Nilai: 7 Beny Wahyudi juga menjadi salah satu pemain yang nyaris tak tergantikan di timnas Indonesia selama Piala AFF 2016. Perannya cukup vital menjaga sektor kanan pertahanan skuat Garuda.
Sayangnya, stamina merupakan persoalan bagi Beny. Tak jarang jika ia digantikan sejumlah pemain pada babak kedua.
Karena staminanya yang mulai terkuras di final itulah, sayap kanan pertahanan timnas Indonesia kerap menjadi incaran timnas Thailand. Tercatat pada leg kedua, Thailand lebih banyak melakukan serangan ke sektor kanan timnas Indonesia sebanyak 54 persen. Sedangkan di sektor kiri hanya 25 persen.
Beny juga beberapa kali mengalami keram otot di laga-laga fase gugur lantaran kelelahan. Meski demikian, ia termasuk pemain yang sangat energik dalam menjaga pertahanan di sektor sayap kanan.
Ia juga mampu memberikan umpan-umpan berbahaya ke pertahanan lawan. Tercatat satu asisstnya berbuah gol ke gawang timnas Indonesia.
Lerby Eliandry (Striker/234 menit)Nilai: 6,5Lerby Eliandry tercatat dimainkan sebagai starter pada dua laga awal timnas Indonesia di Grup A. Ia juga membukukan satu gol ke gawang Filipina.
Sisanya, Lerby tampil sebanyak lima kali dari bangku cadangan.
Namun, Lerby kurang luwes dalam menusuk jantung pertahanan sebagai starter. Ini sedikit dimaklumi karena usianya masih cukup muda dan baru memulai debut di Piala AFF 2016.
Kontrol bolanya juga tidak cukup kuat dan mudah direbut para pemain lawan. Kendati demikian, Lerby punya satu keunggulan dalam hal posturnya yang tinggi dalam duel-duel udara.
Ferdinand Sinaga (Striker/176 menit)Nilai: 6Sama halnya dengan Lerby Eliandry, Ferdinand Sinaga lebih banyak berstatus sebagai pelapis di Piala AFF 2016.
Dari tujuh kali penampilannya, hanya sekali ia tampil sebagai starter ketika Indonesia mengalahkan Vietnam 2-1.
Namun, pada laga itu ia hanya tampil 64 menit dan digantikan Lerby.
Sebagai pelapis, perannya lebih banyak menjadi cadangan Boaz Solossa. Kelemahan yang paling kentara adalah lemahnya penyelesaian akhir Ferdinand sebagai striker.
Tercatat ada sejumlah peluang emas terbuang dari kakinya. Salah satunya adalah pada leg pertama final lawan Thailand.
Indonesia bisa saja menang 3-1 jika tendangannya tak mudah diantisipasi dan ditepus kiper Thailand Kawin Thamsatchanan.
Meski demikian, Ferdinand juga ikut memberikan kontribusi penting. Salah satunya aksi dalam kotak penalti Vietnam berbuah penalti untuk Indonesia. Itu setelah kiper Vietnam menjatuhkannya.
Penalti tersebut pun sukses dieksekusi Manahati Lestusen sehingga skor menjadi 2-2 dan Indonesia ke final Piala AFF 2016.
Evan Dimas (Gelandang/156 menit)Nilai: 6Gelandang Bhayangkara FC ini tercatat hanya tampil sebagai starter sebanyak dua kali. Sisanya dua kali penampilannya dari bangku cadangan.
Perannya yang tidak banyak memberikan kontribusi di sektor tengah, menjadikan dirinya pilihan kedya bagi Alfred Riedl. Ia kalah bersaing dengan nama-nama seperti Bayu Pradana dan Manahati Lestusen, pemain serbabisa.
Zulham Zamrun (Sayap Kanan/209 menit)Nilai: 6Zulham Zamrun nyaris selalu tampil dari bangku cadangan timnas Indonesia. Hanya sekali dirinya bermain sebagai starter pada leg kedua final Piala AFF 2016.
Itu pun lantaran ia menggantikan Andik Vermansah yang cedera pada leg pertama final. Sebagai winger, Zulham hanya mampu bagus dalam menyerang, namun itu pun tak sebaik Andik.
Kemampuannya dalam bertahan tak sebaik menyerang. Ia kerap terlambat kembali ke belakang membantu merebut bola ketika timnas kehilangan penguasan bola.
Kesalahan umpan juga kerap menjadi kekurangannya di Piala AFF 2016. Namun, yang paling utama adalah faktor staminanya yang tak lagi bugar di timnas Indonesia.
Dedi Kusnandar (Gelandang/76 menit)Nilai: 6Dedi Kusnandar tampaknya masih menjadi pemain pelengkap di turnamen Piala AFF 2016. Itu bisa dilihat dari menit bermain yang hanya 76 menit dalam dua kali penampilan sebagai cadangan.
Alfred Riedl bahkan hanya memainkannya selama dua menit menggantikan Andik Vermansah pada leg kedua semifinal Piala AFF 2016 lawan Vietnam. Tujuannya hanya untuk menambah darah segar setelah para pemain mengalami kelelahan.
Di leg kedua final, Dedi juga tampil selama 44 menit menggantikan Beny Wahyudi. Perannya cukup membantu dalam menambah aliran serangan timnas.
Namun, upaya itu terlambat setelah Indonesia kalah 0-2 dari Thailand.
Rudolof Yanto Basna (Bek Tengah/270 menit)Nilai: 6Yanto Basna sempat merasakan tampil sebagai starter selama tiga kali pada fase grup Piala AFF 2016. Namun, dirinya tak dimainkan lagi oleh Alfred Riedl sejak leg pertama semifinal dan digantikan oleh peran Hansamu Yama Pranata.
Saat itu ia terpaksa absen lantaran akumulasi kartu kuning. Tapi karena penggantinya tampil lebih memukau, Yanto Basna pun diparkir di bangku cadangan selama empat laga di fase gugur.
Yanto Basna kerap melakukan blunder di lini belakang sehingga Indonesia mudah sekali kebobolan. Ia juga kerap tak mampu mengontrol permainan kasarnya sehingga melakukan pelanggaran yang membahayakan timnas Indonesia di area pertahanan.
Meski demikian, Yanto Basna termasuk bek tengah yang tak pernah kenal kompromi menghalau ancaman-ancaman dari para penyerang tim lawan di skuat Indonesia.
(bac)