Jakarta, CNN Indonesia -- Kali pertama dalam sejarah olahraga nasional, pemerintah sangat cepat memberikan bonus kepada para pemain timnas Indonesia. Dalam hitungan kurang dari dua hari usai Timnas meraih runner-up Piala AFF 2016, bonus langsung masuk rekening para pemain.
Pemain sayap Timnas Indonesia, Zulham Zamrun, memastikan bonus sebesar Rp200 juta itu sudah masuk rekeningnya. Besaran bonus tersebut memang dibagi rata kepada 23 pemain, masing-masing Rp200 juta.
Ada cerita di balik ide pemerataan bonus kepada masing-masing pemain, tak terkecuali pemain cadangan, yang mendapat nilai bonus yang sama. Zulham pun mengungkapkan, dia menjadi salah satu pemain yang mengusulkan agar bonus tetap dibagi rata kepada semua pemain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya (usulan pemerataan bonus) itu hasil diskusi kakak Boaz (Solossa), Andik Vermansah, saya, dan pelatih (Alfred Riedl). Kami mengusulkan, kalau bisa dibagi rata saja semuanya," tutur Zulham.
Biasanya, melalui tiga pemain ini kebijakan non-teknis macam kebutuhan pemain, dibicarakan terlebih dahulu.
"Kakak Boaz kapten, kami berdua (Andik dan Zulham) wakilnya. Jadi, biasanya kami yang diskusi," ungkap pemain asal Ternate tersebut.
Menurut Zulham, pemain dan pelatih sepakat agar pembagian bonus jangan sampai mengurangi kebersamaan para pemain.
"Semua demi kebersamaan tim ini. Dengan kebersamaan yang sangat bagus, kami bisa melaju ke final setelah sempat diremehkan," ungkap Zulham.
Bonus yang diterima pemain dari pemerintah bukan yang pertama selama gelaran Piala AFF 2016 ini. Menurut Zulham, total ada tiga kali bonus yang diberikan kepada para pemain.
"Pertama bonus ke semifinal, diberikan dari PSSI. Lolos final juga kami sudah dapat bonus dari PSSI," ungkap Zulham.
Meski tak sebesar dari pemerintah, Zulham mengaku tak mementingkan nilainya. "Artinya ada apresiasi dan kepedulian bagus untuk perjuangan timnas," tutur Zulham.
"Tapi paling penting adalah kami lebih memikirkan apa yang harus kami buat untuk negara, bukan yang kami dapat."
(har)