Jakarta, CNN Indonesia -- Jacksen F. Tiago menjadi salah satu saksi mata gol ajaib yang diciptakan striker Penang FA, Mohammad Faiz Subri. Berkat golnya itu, Subri meraih penghargaan FIFA Puskas Award 2016.
Namun, Jacksen mengaku tidak kaget dengan pencapaian mantan pemainnya itu. Ketika gol itu diciptakan Subri pada 16 Februari 2016, pelatih asal Brasil itu masih menangani Penang FA.
Jacksen bahkan menilai mantan pemainnya itu sudah biasa mencetak gol-gol aneh ke gawang lawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika ia (Faiz Subri) mencetak gol tersebut, semua pemain dan ofisial di bangku cadangan berjingkrak ke luar karena terkesima dengan gol itu. Tapi saya tetap duduk dan mencatat saja," tutur Jacksen.
Pasalnya, ia melanjutkan, bukan kejutan lagi baginya jika Subri mencetak gol-gol aneh.
"Subri memang memiliki kehebatan tendangan-tendangan jarak jauh dan bola-bola mati. Ia selalu berlatih tendangan di luar jam latihan," kenang Jacksen.
Mantan pelatih Persipura Jayapura itu menuturkan, Subri juga pernah mencetak gol yang sulit dilakukan striker lain.
"Ia (Subri) pernah mencetak gol dari pojok gawang dengan sudut yang sulit sekali dilakukan oleh pemain lainnya," terang Jacksen.
Jacksen sendiri dipecat dari Pahang pada April 2016 lantaran perbedaan visi dengan manajemen. Kursi manajer kemudian diisi oleh Dollah Salleh.
"Saya dengar di bawah manajer baru, Subri malah tak lagi diberikan kesempatan melakukan tendangan-tendangan jarak jauh," beber Jacksen.
"Alasannya karena kebiasaan menendang seperti itu bisa mengakibatkan cedera. Potensinya pun menurun begitu saja."
Faiz mencetak gol fenomenal kala Penang menghadapi Pahang FA dalam laga lanjutan Liga Super Malaysia. Pada pertandingan tersebut Penang keluar sebagai pemenang dengan skor 4-2.
Penyerang 29 tahun itu menyumbang dua gol dalam laga tersebut. Salah satu golnya dalam laga ini terpilih sebagai gol terbaik dalam penghargaan FIFA Puskas Award 2016.
Gol Faiz tercipta lewat eksekusi tendangan bebas dari jarak sekitar 25 meter. Lewat tendangan menggunakan permukaan bola yang semula tampak mengarah ke kiri gawang, justru berbelok tajam ke kanan memperdaya kiper.