Gary Neville Vs Carragher Jelang MU Lawan Liverpool

CNN Indonesia
Sabtu, 14 Jan 2017 16:55 WIB
Legenda MU dan legenda Liverpool, Gary Neville dan Jamie Carragher, beradu analisis jelang laga kedua tim yang akan berlangsung di Old Trafford akhir pekan ini.
Manchester United akan menjamu Liverpool dalam lanjutan laga Liga Inggris di Stadion Old Trafford, 15 Januari 2017. (Reuters/Carl Recine)
Jakarta, CNN Indonesia -- Publik sepak bola Inggris kembali disajikan rivalitas klasik antara dua tim kota pelabuhan, Manchester United dan Liverpool akhir pekan ini.

Laga itu berlangsung di Stadion Old Trafford, Manchester, pada Minggu (15/1). Laga antara kedua klub itu kerap dipenuhi 'aroma panas' karena rivalitas antara dua tim.

MU merupakan tim tersukses dalam sejarah sepak bola Inggris dalam urusan gelar. Klub yang bermarkas di Old Trafford itu sudah mengoleksi 64 trofi, termasuk 20 gelar liga kasta tertinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Liverpool berada di posisi kedua dengan koleksi 60 gelar. Catatan khusus adalah sejak era Liga Primer dimulai musim 1992/1993, Liverpool tidak pernah menjadi juara liga.

Tak hanya itu rivalitas pun menjalar kepada suporter, serta sosiologi perkotaan antara Manchester dan Liverpool. Di masa lampau, masyarakat kedua kota sempat terlibat 'perang dingin' terkait statusnya sebagai kota pelabuhan.

Dan, jelang pertandingan pekan ke-21 Liga Primer Inggris antara MU dan Liverpool, dua legenda klub itu pun saling bertukar pendapat.

Pertama adalah Gary Neville. Sosok tertua dari Neville bersaudara dalam tim terbaik MU di bawah asuhan Sir Alex Ferguson itu merupakan mantan kapten Setan Merah.

Setelah berkarier sebagai Asisten Manajer Timnas Inggris, Neville, kini menjalani kesibukan salah satunya menjadi komentator untuk program olahraga, Sky Sports.

Hal sama pun dilakoni legenda Liverpool, Jamie Carragher. Carragher yang sepanjang kariernya membela Liverpool dan pernah menjabat sebagai wakil kapten untuk tim berjuluk The Reds itu pun menjadi komentator di saluran yang sama.

Keduanya pun akan bertemu untuk menjadi komentator saat hari pertandingan MU versus Liverpool pekan ini.

Selain menjadi asisten manajer timnas Inggris, Gary Neville pernah mencoba peruntungan sebagai pelatih Valencia. Namun kiprahnya gagal.Selain menjadi asisten manajer timnas Inggris, Gary Neville pernah mencoba peruntungan sebagai pelatih Valencia. Namun kiprahnya gagal. (Reuters/Heino Kalis)
Namun, sebelum saling adu komentar, keduanya pun bertukar pendapat mengenai prediksi laga mendatang.

"[Manchester] United saat ini sedang melonjak dan Liverpool sedikit sedang goyah dalam beberapa pekan terakhir. Jika United menang pada Minggu, mereka akan merasa telah meraih kemenangan besar," kata Neville seperti dikutip dari Sky Sports.

Neville menilai manajer MU, Jose Mourinho, kembali akan menampilkan strategi yang pragmatis.

Mourinho, ujar Neville, paham bahwa Liverpool kembali akan menunjukkan permainan menekan sejak awal bahkan di daerah pertahanan MU.

"Jika mereka [MU] bisa melewati satu jam pertama, dia akan merasa ada kesempatan dalam pertandingan, dan Liverpool akan membuat kesalahan dalam bertahan," tukas Neville.

Neville pun yakin MU akan tampil berbeda saat berada di Old Trafford. Dia menegaskan tak akan ada MU yang seperti tampil di kandang Liverpool, Anfield, pada Oktober tahun lalu. Kala itu, dalam laga Liga Inggris 2016/17 putaran pertama kedua tim bermain imbang tanpa gol.

Sementara itu bagi Carragher penting bagi skuat Liverpool untuk menguasai lini tengah dalam laga di Old Trafford. Menurut mantan bek sentral timnas Inggris tersebut, lini tengah MU saat ini sedang trengginas--terutama Paul Pogba.

"Liverpool harus khawatir akan itu. Liverpool terlihat tak bagus di area tersebut dalam beberapa pekan terakhir," kata Carragher yang juga menyatakan Emre Can terlihat kurang mampu mengganti peran Jordan Henderson yang saat ini tengah cedera.

"Dia [Can] masih bermain banyak karena manajer [Juergen Klopp] suka dia dan Jordan Henderson absen, namun dia sedikit tak mampu menunjukkan kemampuannya," sambung pria yang identik dengan nomor punggung 23 saat membela Liverpool.

Salah satu yang juga harus dicermati dari skuat MU saat ini, kata Carragher, adalah Zlatan Ibrahimovic. Penyerang gaek Swedia itu menunjukkan statistik permainan yang meningkat.

Sepanjang musim ini Ibrahimovic telah bermain 28 kali untuk MU di segala kompetisi. Dari total permainan itu ia mencetak 18 gol dan enam assist.

Kemudian di Liga Inggris setelah merasakan puasa gol hampir dua bulan, Ibra mulai rajin mencetak gol sampai dengan saat ini.

Sejak memecah lagi kebuntuan gol pada 6 November 2016, Ibra rajin mencetak gol. Total sudah sembilan gol dan tiga assist untuk MU di Liga Inggris sejak dua gol yang ia cetak ke gawang Swansea City pada 6 November 2016.

"Dia terus mencetak gol, dan Liverpool terus saja mengalami kebobolan," tukas Carragher khawatir dengan performa The Reds dalam dua pekan terakhir.

Uniknya, baik Neville dan Carragher, sama-sama menilai Manchester United layak menjadi favorit dalam laga di Old Trafford pada akhir pekan ini.

"Empat atau lima pekan lalu Anda bisa katakan Liverpool yang favorit, namun sekarang Anda bisa mengatakan United," ujar Neville.

"Saya kira Manchester United memang layak favorit. Liverpool sedang tak dalam performa sebagus dua atau tiga pekan lalu, sementara Manchester United sedang bertaji di Liga dan sekarang mereka bermain di kandang," sambung Carragher.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER