Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah Real Madrid, Sevilla juga angkat suara terkait tendangan penalti ’panenka’ Sergio Ramos ke gawang klub tersebut. Tim arahan Jorge Sampaoli menyebut eksekusi penalti dengan gaya ‘panenka’ yang dilakukan bek Madrid itu bukan sebuah penghinaan terhadap mereka.
El Real mencetak gol kedua ke gawang Sevilla melalui eksekusi penalti. Ia melakukannya dengan gaya ‘panenka’ atau mengelabui kiper degan mengarahkan tendangan lemah ke tengah. Kiper langsung terperdaya karena sudah melakukan pergerakan ke kiri.
Aksi Ramos itu justru mengundang kegeraman para suporter Sevilla lantaran tendangan itu dianggap melecehkan tim tuan rumah. Madrid sendiri bermain imbang 3-3 pada leg kedua babak 16 Besar Piala Raja Spanyol, di Stadion Ramon Sanchez Pizcuan, Sabtu (13/1) malam waktu setempat.
Los Blancos pun menang dengan agregat 6-3 setelah pada leg pertama mampu menaklukkan Sevilla 3-0 di Stadion Bernabeu.
Ramos pun langsung mendapat cemoohan, terlebih dengan tingkah polahnya yang menutut telinga dengan maksud tak megacuhkan sorakan para suporter tuan rumah.
Namun, Sampaoli menganggap apa yang dilakukan Ramos bukan merupakan bentuk pelecehan terhadap timnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Mencetak gol dengan cara ‘panenka’ bukan lah bentuk kekurangan respek terhadap tim lawan. Ramos tetap dicintai di sini (Sevilla) dan saya meminta maaf apa yang terjadi setelah penalti serta semoga situasinya bisa redam kembali,” ungkap Sampaoli pada saat konferensi pers jelang laga timnya menghadapi Madrid di La Liga Spanyol.
“Semua orang menghargainya, terlepas apa yang terjadi sebelumnya. Itu adalah dua bagian terpisah dan sangat gila membedakannya.”
Sampaoli sendiri tidak ingin terjebak dengan kontroversi ‘panenka’ yang dilakukan Ramos karena menurutnya itu merupakan hal biasa di sepak bola.
“Saya tidak tahu aturannya dan itu tidak mencemaskan saya. Saya tidak tertarik soal itu. Saya harus berhenti memikirkan laga itu,” terang Sampaoli.