Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer Arsenal Arsene Wenger diusir keluar lapangan dan kemudian bersitegang dengan asisten wasit Anthony Taylor di lorong ganti. Meski memberikan argumen yang melatarbelakangi tindakannya, Wenger tetap menyadari reaksinya berlebihan dan ia harus minta maaf.
Wenger sangat kecewa ketika wasit memutuskan memberikan penalti bagi Burnley. Wenger menilai Francis Coquelin tidak melakukan pelanggaran sehingga Burnley tak layak mendapatkan penalti.
Kekecewaan itulah yang akhirnya membuat Wenger merasa frustrasi. Wenger kemudian dianggap melakukan protes berlebihan sehingga diminta meninggalkan lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di menit-menit akhir Wenger berdiri di lorong ganti untuk menyaksikan laga, tetapi Taylor kembali memintanya pergi. Dalam momen inilah kemudian Wenger mendorong Taylor.
“Dalam pandangan saya, jujur saya tak melihat hal itu sebagai penalti. Saya akan lihat lagi lewat video namun Coquelin berkata bahwa pemain lawan yang berlari ke arah dirinya.”
“Namun saya tetap harus menutup mulut saya. Saya harus minta maaf atas apa yang saya lakukan. Saya seharusnya mengontrol diri saya, bahkan ketika dalam momen yang menegangkan,” tutur Wenger dalam wawancara dengan BBC.
Wenger sendiri menilai
Arsenal menjalani laga yang sulit saat menghadapi Burnley di Stadion Emirates.
“Kami akhirnya meraih kemenangan tetapi ini adalah laga yang sulit bagi kami. Kami tak mampu mencetak gol kedua (sebelum injury time), kami kemudian bermain dengan 10 pemain.”
“Burnley tim yang terorganisir dengan baik. Mereka memainkan pola yang simpel namun efisien. Meski demikian pada akhirnya kami mendapatkan tiga poin yang kami inginkan,” ujar Wenger.
Kemenangan Arsenal atas Burnley membuat ‘The Gunners’ sukses menggeser posisi Tottenham Hotspur dan Liverpool dan kini duduk di peringkat kedua. Arsenal mengoleksi 47 poin, unggul satu angka dari Spurs yang ada di posisi ketiga.
Meski demikian, Arsenal masih butuh usaha keras untuk bisa merapat ke pemuncak klasemen, Chelsea lantaran mereka berjarak delapan poin dari The Blues.
(ptr)