Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, menyatakan pencoretan nama Iwan Budianto dari jabatan Wakil Ketua Umum II PSSI tidak menyalahi statuta PSSI. Ia mengambil keputusan itu karena menimbang tak lazim memiliki dua wakil ketua.
Pencoretan nama Iwan Budianto dari posisi wakil ketua umum diumumkan saat PSSI resmi dilantik KONI Pusat, Jumat (27/1) pagi, di gedung serba guna kawasan Gatot Subroto Jakarta. Kini hanya Joko Driyono yang mengemban jabatan tersebut.
Iwan Budianto sebelumnya terpilih sebagai wakil ketua umum di Kongres Luar Biasa PSSI yang digelar di Ancol pada 10 November 2016. CEO Arema FC itu kini menjadi Kepala Staf Ketua Umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Statuta hanya menentukan jumlah Exco (Komite Eksekutif). Exco kami tetap jumlahnya. Kan tidak mungkin wakil ketua itu dua, di mana-mana wakil ketua itu satu," kata Edy kepada para awak media usai acara pelantikan.
"Yang ada hanya koordinator kepala staf. Di situ kami bikin kepala staf ketua umum yaitu Iwan Budianto. Fungsinya mengkoordinir staf yang berarti para exco," katanya menambahkan.
Sebagai informasi tambahan, pada era Ketua Umum La Nyalla Mattalitti, ada dua orang yang menjabat posisi wakil ketua yaitu Erwin Dwi Budiawan yang mengurusi internal dan Hinca Panjaitan yang membawahi bidang eksternal.
Dalam acara pelantikan, Agum Gumelar ditetapkan sebagai Ketua Dewan Kehormatan PSSI, yang anggotanya adalah Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Edy pun menyampaikan kegiatan pelantikan itu bukan sekadar seremoni belaka. "Tapi, mengingatkan kepada kita semua, betapa pentingnya organisasi ini," ucap Edy.
"Ini merupakan cambuk masa depan PSSI. Kami mohon bimbingan, ditegur, diingatkan, dan diberikan petunjuk secara lisan maupun tulisan. Mari bersama-sama kita perbaiki dan benahi untuk lebih baik ke depannya," ucapnya menambahkan.
(vws)