Jakarta, CNN Indonesia -- Gelandang timnas Indonesia, Stefano Lilipaly, sebenarnya pernah menjadi incaran Bali United untuk memperkuat timnya di musim depan.
Namun, klub kebanggaan masyarakat Pulau Bali itu mengurungkan rencananya untuk mendatangkan pemain naturalisasi Indonesia asal Belanda tersebut.
Direktur Eksekutif Bali United, Yabes Tanuri, mengungkapkan alasan klub berjulukan Serdadu Tridatu tidak bisa merekrut Lilipaly.
"Lilipaly musim depan baru punya anak yang umurnya masih beberapa bulan. Ia ingin bersama dekat dengan anaknya untuk tahun-tahun pertamanya," kata Yabes saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Rabu (1/2) sore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lilipaly kemudian diketahui memperkuat SC Cambuur usai bermain bersama tim nasional Indonesia di Piala AFF 2016. Pemain berusia 27 tahun tersebut resmi bergabung dengan klub berjulukan The Yellow-Blues tersebut dari SC Telster pada 19 Januari 2017.
Lilipaly menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan SC Cambuur. Di sana, ia akan berkompetisi di Divisi Satu Liga Belanda, atau satu level di bawah Eredivisie.
Selain karena faktor keluarga, tingginya nilai kontrak Lilipaly dikabarkan menjadi alasan utama sejumlah klub Indonesia batal merekrut mantan pemain Persija Jakarta itu. Nilai transfer Lilipaly dikabarkan mencapai 1 juta euro atau setara dengan Rp14 miliar.
Bermain di Liga Belanda bukanlah suatu hal yang baru bagi Lilipaly. Sebelumnya mantan pemain Persija tersebut pernah membela Utrecth (2010-2012), Almere City (2012-2014), dan Telstar (2015-2017).
Di SC Cambuur, Lilipaly menjalani debutnya dengan cukup bagus. Dimainkan di babak kedua, Lilipaly ikut membawa tim barunya lolos ke semifinal Piala KNVB.
SC Cambuur menang 7-6 atas Utrecht lewat drama adu penalti setelah bermain imbang 2-2, 25 Januari 2017. Lilipaly juga sukses menjadi eksekutor adu penalti tersebut.
(har)