Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri berharap para penggawa asuhannya kelak mampu menjadi kerangka tim bagi timnas senior yang diasuh Luis Milla.
Hal itu diungkap Indra saat hadir bersama Milla yang menjadi pelatih timnas senior, dan juga pelatih timnas U-16 Fakhri Husaini dalam jumpa pers di kantor PSSI, Jakarta, Kamis (9/2).
"Kalau timnas senior ingin kuat, harus baik pembinaan usia muda," kata Indra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan pelatih Bali United itu pun menegaskan hal itu jadi landasan berpikirnya saat kembali ditunjuk melatih timnas U-19.
"Saya diberi tanggung jawab untuk U-19... Untuk menyiapkan generasi baru, untuk mendukung tim di atasnya," kata Indra.
 Indra Sjafri (kanan) bersama Luis Milla (tengah) dan Fakhri Husaini (kiri) berpose bersama di kantor PSSI, Kuningan, Jakarta Selatan, 9 Februari 2017. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama) |
Luis Milla--selain ditugaskan menjadi pelatih timnas senior, juga bekerja menukangi timnas U-22 untuk gelaran SEA Games 2017. Indra paham bahwa Milla yang merupakan pelatih Spanyol pertama untuk timnas Indonesia tak akan mendapatkan hasil kilat untuk menerapkan filosofi permainannya.
Dalam hal itulah, sambung Indra, dirinya akan menjadi bantuan untuk bersinergi dalam membentuk filosofi permainan di tingkat muda.
"Sekarang yang jelas kalau ada pemain yang sudah saya siapkan akhirnya direkrut Milla, saya sangat ikhlas. Karena kami harus bersinergi dan saling
support," tukas Indra.
Indra yang pernah membawa timnas U-19 berjaya di Piala AFF 2013 silam memiliki ciri khas 'blusukan' untuk mendapatkan penggawa skuat Garuda Muda.
Namun, sambung mantan pelatih Bali United tersebut, kali ini trik pencarian pemain akan berbeda dibandingkan saat ia mendapatkan Evan Dimas Darmono dkk pada 2013 silam.
"Sangat berbeda, dari sisi waktu juga berbeda. Tapi saya harus memastikan semua anak terbaik harus diberikan kesempatan," tukas Indra yang melepas jabatan di Bali United setelah dipastikan kembali menjadi pelatih timnas U-19 tersebut.
Indra menegaskan dirinya membutuhkan bantuan dari asosiasi-asosiasi sepak bola di setiap provinsi Indonesia. Selain mendapatkan bantuan informasi, Indra pun akan mengunjungi kantong-kantong daerah yang dinilai memiliki pemain potensial di Indonesia.
Tak mau berlama-lama, Indra pun menegaskan sudah mulai bekerja pekan ini.
"Besok saya kunjungi Atambua, daerah perbatasan di Nusa Tenggara Timur karena di situ banyak potensi. Mudah-mudahan ada pemain pertama dari Atambua yang bisa bergabung ke tim nasional," tukas pria yang memelihara kumis tersebut.
(kid/ptr)