Keputusan Payet menuai kecaman hebat dari pendukung West Ham yang terkenal fanatik. Mereka sempat melakukan aksi protes dengan menginjak-injak jersey replika Payet di depan pintu masuk Stadion London.
Wakil Presiden West Ham, Karren Brady, bahkan mengeluarkan kebijakan tak biasa demi meredam amarah fan. Semua seragam tim bernamakan Payet yang telah dibeli fan bisa ditukarkan ke toko resmi klub untuk mendapatkan jersey West Ham baru dengan harga diskon.
Pemilik jersey Payet bisa menukarkannya dengan jersey anyar hanya dengan membayar 25 poundsterling. Semua pernak-pernik yang berhubungan dengan Payet pun telah dilenyapkan dari situs resmi toko West Ham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Payet pun sempat melakukan pembelaan diri. Meski mengakui tidak kerasan tampil di bawah asuhan Bilic, ia tetap berterima kasih kepada pendukung fanatik West Ham yang sempat mengelu-elukannya.
"Saya tidak begitu merasa kerasan di West Ham dan saya harus kembali ke asal saya. Saya menjalani tahun yang luar biasa di West Ham dan akan mengenang memori indah dengan suporter," ujarnya.
Cinta Payet pada keluarga disebut sebagai alasan utamanya kembali ke Marseille. Maklum, kepindahannya ke West Ham juga dianggap sebagai pengorbanan kepada Marseille yang musim lalu dililit persoalan finansial.
Kini, ia rela mengkhianati cinta pendukung fanatik West Ham untuk klub yang masih dicintainya, Marseille. Apalagi “Les Olympiens” kini baru mendapat suntikan dana segar dari pengusaha asal Amerika Serikat, Frank McCourt, yang diumumkan sebagai pemilik saham terbesar.
 Manajer West Ham United Slaven Bilic pun mengaku kecewa terhadap sikap Dimitri Payet. (Reuters / Tony O'Brien) |
Tatap Masa Depan di Marseille
Payet menatap masa depan cerah bersama Marseille di bawah kendali McCourt yang berani jor-joran mendatangkan pelatih dan sederet pemain anyar. Mulai dari merekrut Rudi Garcia sebagai pelatih dan menunjuk mantan pemain Timnas Spanyol, Andoni Zubazarreta, sebagai direktur olahraga.
Geliat transfer Marseille makin kentara setelah mendatangkan gelandang muda Perancis dari Montpellier Morgan Sanson dan menampung Patrice Evra secara gratis dari Juventus.
Kehadiran Evra dianggap salah satu faktor yang memengaruhi keputusan Payet. Bahkan keduanya disebut-sebut sudah menjalin komunikasi sebelum proses transfer keduanya rampung.
Payet pun mulai menatap masa depan cerah di Marseille. Pemain kelahiran Saint-Pierre itu bahkan sukses menyumbang gol ketika Marseille menggasak Guingamp 2-0 dalam lanjutan Liga Perancis di Stadion Velodrome, Rabu (8/2) waktu setempat.
Gol Payet tercipta lewat eksekusi tendangan bebas yang menjadi kelihaiannya selama ini. Marseille kini berada di peringkat keenam dengan raihan 36 poin, tercecer 19 poin dari pemuncak klasemen AS Monaco.
(kid)