Pebalap Semenjana 'Pencipta' Valentino Rossi Sang Legenda

CNN Indonesia
Kamis, 16 Feb 2017 15:29 WIB
Graziano Rossi hanya mantan pebalap yang prestasinya tidak mengilap. Namun, dia mampu membuat putra, Valentino Rossi, menjadi legenda di MotoGP.
Graziano Rossi yang pertama kali mengenalkan dunia balap kepada Valentino Rossi, sang anak kesayangannya. (REUTERS/Giampiero Sposito)
Jakarta, CNN Indonesia -- Graziano Rossi dilahirkan bukan sebagai pebalap legendaris Grand Prix. Namun, Graziano memiliki putra yang merupakan pebalap fenomenal sepanjang masa: Valentino Rossi.

Bagaimanapun juga, satu hal yang sangat disyukuri Valentino Rossi adalah profesi sang ayah yang pernah menjadi pebalap.

Rossi pernah menyebut karena ayahnya dia menemukan cinta di dunia balap motor. Hasrat menjadi pebalap telah dimulai bahkan sejak Rossi masih amat muda.
"Ia (Graziano Rossi) amat penting karena telah memberikan hasrat kepada saya di dunia balapan motor," terang Valentino Rossi kepada Crash.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin seandainya Graziano beprofesi di olahraga atau bidang lain, saya tak akan memiliki hasrat menjadi pebalap. Ketika saya memulai balapan, ia juga kenal banyak orang sehingga saya tak kesulitan memilih motor yang tepat."

Graziano memang bukan pebalap terkenal di eranya dulu. Sang ayah tak pernah sekali pun meraih juara di MotoGP 500 cc sejak kariernya pada 1977 hingga 1982.
Valentino Rossi yang meraih gelar perdana di MotoGP 125 CC bersama tim Aprilia pada 1996-1997.Valentino Rossi yang meraih gelar perdana di MotoGP 125 CC bersama tim Aprilia pada 1996-1997. (Foto: FP PHOTO / GEORGES GOBET)
Tercatat hanya dua kali podium kelas 500cc yang pernah diraih Graziano: di GP Italia dan Belanda musim 1980.

Graziano juga pernah memperkuat tiga tim sepanjang kariernya. Ia pernah membalap di tim Morbidelli, Suzuki, dan terakhir Yamaha.
Tim terakhir tersebut yang kini dibela sang anak. Berkat rekomendasi Graziano Rossi pula merasa mendapatkan tempat yang cocok di Movistar Yamaha setelah sempat di Repsol Honda.

Graziano Rossi sepertinya jeli melihat hobi putranya menjadi profesi yang kini digelutinya. Sejak kecil, Valentino Rossi sudah diperkenalkan pekikan mesin-mesin motor oleh ayahnya.

Yang menarik, kecintaan Valentino Rossi awalnya adalah bukan roda dua. Pebalap yang kini merayakan ulang tahunnya yang ke-38 tahun itu pertama jatuh hati kepada gokart.

Adalah Stefania, sang ibu yang kali pertama membelikan mobil gokart kepada anak kesayangannya itu. Maklum, ia khawatir jika si mungil Valentino Rossi langsung mengendarai sepeda motor dengan usianya yang masih kecil.

Namun bukan keluarga Rossi namanya jika tidak kecanduan dengan kecepatan. Sang ayah mengganti gokart anaknya itu dari 60cc menjadi 100cc sehingga bisa melaju sangat cepat.
Padahal, Valentino Rossi kala itu masih berusia lima tahun. Di umurnya tersebut, ia sudah dibiasakan dengan gokart standar balapan nasional waktu itu.

Di usianya yang baru 11 tahun, ia sudah memenangkan kejuaraan regional gokart di Italia pada 1990. Setahun setelahnya, ia berhasil berada di posisi lima besar kejuaraan nasional gokart di Parma.

Melalui pengakuan sang ayah, karier Rossi pun nyaris berlanjut ke serie Eropa, kemudian Formula 1.

Namun, biaya yang terlalu besar membuat keluarga Rossi banting setir mengarahkan anaknya ke kejuaraan minimoto atau motor balap mini.
Valentino Rossi dikenal Graziano Rossi sebagai sosok yang amat ceria, namun cukup keras kepalaValentino Rossi dikenal Graziano Rossi sebagai sosok yang amat ceria, namun cukup keras kepala. (Foto: AFP PHOTO / TORSTEN BLACKWOOD)
Melalui bimbingan langsung dari sang ayah dan sejumlah koleganya, Rossi mulai belajar menunggangi minimoto pada rentang 1992 hingga 1993.

Motor Cagiva Mito 125cc menjadi debut kariernya di dunia motor balap. Bukan debut mengesankan baginya.

Rossi langsung mengalami kecelakaan di tikungan pertama, kurang dari 100 meter usai garis start.
Kendati demikian, Valentino Rossi telah menjadikan minimoto sebagai batu loncatan terpentingnya hingga berkarier di MotoGP.

Graziano yang membuat Rossi memilih balap motor sebagai kariernya. Meski demikian, ia tak pernah memaksakan anaknya itu berkarier sama dengannya.

Apalagi, menurutnya Rossi bukan anak yang begitu mudahnya diarahkan sesuai keinginan orang tua.
Tingkah polah Valentino Rossi yang kerap menghadirkan hal-hal menghibur di sirkut seperti ketika di Rio de Janeiro.Tingkah polah Valentino Rossi yang kerap menghadirkan hal-hal menghibur di sirkut seperti ketika di Rio de Janeiro. (Foto: AFP PHOTO / AFP PHOTO / VANDERLEI ALMEIDA)
Ia mengaku hanya memberikan kesenangan dan keseruan kepada sang anak di dunia yang pernah ia tekuni. Sisanya, Rossi yang memilihnya sendiri.

"Terakhir kali saya memberikan saran kepadanya sebagai ayah ketika ia masih 10 tahun. Kami berada di sirkuit Cattolica, dekat dengan Misano saat itu," terang Graziano kepada Cycle World tahun lalu.

Waktu itu, Graziano mengatakan Rossi start di posisi terdepan. "Ia memilih mengambil start dari kanan karena tikungan pertama ke arah kanan," ujar Graziano.

"Saya menemaninya di start dan menyarankan agar ia mengambil posisi kiri sehingga bisa mengambil sisi luar tikungan. Ia kemudian menatap saya dari balik kaca helm dan berkata: 'Ayah, serahkan saja kepada saya!'"

Terlepas dari karakternya yang keras kepala dan sulit menerima saran, Rossi tetap putra kesayangan Graziano. Ia bahkan menyebut keduanya sama-sama saling mencurahkan kasih sayangnya yang luar biasa.
"Setiap kali ia akan pergi membalap. Saya memeluknya dan ia memeluk balik saya. Itu terjadi terus menerus hingga lebih dari 200 kali sepanjang kariernya di dunia balap," tutur Graziano.

Sang ayah menamakan anaknya Valentino karena berdekatan dengan hari kasih sayang Valentine yang jatuh pada 14 Februari.

Ya, hanya dua hari setelah perayaan Valentine, 16 Februari 1979, sang legenda dilahirkan. Harapannya kala itu, suatu saat kelak buah hatinya selalu dipenuhi rasa cinta terutama terhadap keluarga. 
Valentino Rossi, putra dari Graziano Rossi, ditakdirkan sebagai pebalap legendaris di MotoGPValentino Rossi (kanan), putra dari Graziano Rossi, ditakdirkan sebagai pebalap legendaris di MotoGP. (Foto: AFP PHOTO / Michal Cizek)
Harapan itu sepertinya terwujud. Valentino begitu mencintai keluarganya. Namun di atas segalanya, ia amat jatuh cinta terhadap dunia balap, terutama balapan motor. Jutaan orang pun begitu mencintainya sebagai salah satu legenda hidup MotoGP.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER