Jakarta, CNN Indonesia -- Valentino Rossi dinilai wajar jika mendapat hasil buruk di sesi pramusim MotoGP 2017. Manajer Movistar Yamaha, Maio Meregalli, mengatakan sang pebalap itu sudah mencoba berbagai hal hingga akhirnya kelelahan.
Rossi mengakhiri tes pramusim di Sirkuit Phillip Island, Australia, pekan lalu dengan berada di peringkat 11. Sebelumnya di hari pertama ia berada di posisi dua dan kemudian melorot ke posisi delapan di hari kedua.
Pebalap 38 tahun itu juga tidak pernah jadi yang tercepat ketika di tes Sepang, Malaysia. Ia mengalami sakit kepala pada hari pertama, kemudian di hari kedua berada di posisi empat dan merosot satu peringkat pada hari terakhir. Raihan itu sangat berbeda dengan Maverick Vinales yang tiga kali jadi yang tercepat di Sepang dan Phillip Island.
Meregalli menyatakan bahwa hal itu lebih disebabkan karena Rossi kelelahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dibandingkan alasan lainnya, ia kelelahan. Rossi mencoba berbagai pengaturan untuk menyimpan ban belakang (agar tidak aus) dan pada akhirnya ia menyerah, ia merasakan efek usianya," ucap Meregali seperti dikutip dari
GP One.
 Maverick Vinales tiga kali menjadi yang tercepat di sesi pramusim. (AFP PHOTO / MANAN VATSYAYANA) |
Meregalli menegaskan ia dan Yamaha tidak khawatir dengan situasi Rossi yang melorot di Australia. Ia menyebut faktor sirkuit Phillip Island juga berpengaruh pada kinerja pebalap yang baru saja berulang tahun ke-38 tersebut.
"Vale tidak membuat kami khawatir, ia mencoba berbagai hal dan pada akhirnya beberapa hal bekerja dengan baik. Ia hanya kelelahan secara fisik," ucap Meregalli.
"Pada akhirnya, sirkuit itu memang aneh, karena berbagai hal yang Anda coba hanya cocok di lintasan itu. Secara umum kami puas dan kekecewaan kami hanya soal rangka motor. Maverick telah mengangkat beban dari pundak kami."
Ketika ditanyai lagi apakah Yamaha risau hanya Vinales yang bisa mengadang sang juara bertahan Marc Marquez musim ini, Meregalli hanya menjawab singkat: "Kejuaraan baru dimulai 26 Maret nanti."