Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer sementara Leicester City, Craig Shakespeare, mengaku sudah merasakan sinyal kemenangan atas Liverpool sejak sesi pemanasan jelang pertandingan, Senin (27/2) waktu setempat.
Keputusan manajemen untuk memecat Claudio Ranieri yang musim lalu mempersembahkan titel Liga Inggris bagi The Foxes sempat mengundang reaksi negatif banyak pihak.
Namun, ketiadaan Ranieri justru melecut motivasi Jamie Vardy dkk untuk segera bangkit dari keterpurukan. Mereka justru tampil menggila ketika menjamu The Reds dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion King Power.
"Saya bisa melihat dari mata pemain bahwa mereka telah bangkit dan siap bertarung sejak pemanasan," kata Shakespeare kepada
BBC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Shakespeare cukup beralasan. Pasukan Si Rubah sukses mengakhiri babak pertama dengan keunggulan 2-0 lewat aksi Vardy dan Danny Drinkwater.
Memasuki babak kedua, Leicester justru makin menjadi-jadi. Mereka sukses memperbesar keunggulan jadi 3-0 di menit ke-60 lewat gol kedua Vardy.
Sementara itu, Liverpool hanya mampu memperkecil ketinggalan di menit ke-68 lewat gol Philippe Coutinho. Keunggulan Leicester 3-1 bertahan hingga laga usai.
"Profesionalisme pemain tak pernah saya pertanyakan. Setelah menjalani latihan bersama mereka, saya tahu kritik dari luar amat menyakitkan dan mungkin menyisakan api kecil di dalam diri mereka."
"Mereka tahu telah bersalah terhadap performa buruk sebelumnya, namun ini hanya hasil awal dan kami harus terus membangun tim lebih baik lagi," ujar Shakespeare.
Tambahan tiga poin dari duel lawan Liverpool membuat koleksi poin Leicester kini jadi 24 angka dan berhak menghuni peringkat ke-15, berjarak tiga tingkat dari zona degradasi.
(jun)