Galliani Si Tangan Kanan Jenius Berlusconi

Jun Mahares | CNN Indonesia
Jumat, 03 Mar 2017 20:45 WIB
Adriano Galliani memiliki peran penting di tubuh I Rossoneri. Selain menjabat CEO, ia adalah ahli strategi dalam kegiatan transfer Milan.
Adriano Galliani merupakan tangan kanan jenius pendamping Silvio Berlusconi. (AFP PHOTO/OLIVIER MORIN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Silvio Berlusconi resmi menjadi pemilik AC Milan sejak 20 Februari 1986. Ia tidak datang sendiri, melainkan memboyong orang kepercayaan sekaligus tangan kanan, Adriano Galliani, yang turut membangun kejayaan Rossoneri.

Kepala plontos dan gaya bicara yang ceplas-ceplos membuat Galliani mudah dikenali para penggemar Milan. Ia dijuluki Uncle Fester, tokoh drama komedi 'Addams Family' yang mempunyai kekuatan listrik yang luar biasa.

Selain identik dengan kepala pelontos, Paman Fester juga memiliki otak jenius yang dianggap mirip dengan Galliani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Galliani memiliki peran penting di tubuh I Rossoneri. Selain menjabat CEO, ia adalah ahli strategi dalam kegiatan transfer Milan.


Sejumlah pelatih hebat dan pemain bintang yang mendarat di San Siro merupakan hasil kerja keras Galliani. Ia pandai membujuk sekaligus meyakinkan buruannya.

Beberapa pelatih top seperti Arrigo Sacchi, Fabio Capello, dan Carlo Ancelotti sukses diboyong ke Milan. Galliani juga jeli melihat calon pelatih hebat seperti Massimiliano Allegri.

Galliani sempat dikritik ketika merekrut Allegri yang sebelumnya hanya melatih tim medioker seperti Cagliari. Namun, keraguan suporter pun dijawab dengan gelar prestisius.

Allegri sukses mempersembahkan scudetto Serie A musim 2010/11 sekaligus memutus dominasi gelar yang sudah empat musim beruntun dikuasai rival sekota, Internazionale Milano.

Tak hanya tajam melihat pelatih kaliber, Galliani juga cekatan melirik pemain top. Dengan kelihaiannya berkomunikasi, Si Plontos berhasil memenangi persaingan keras di bursa transfer.

Sejumlah pemain hebat pun pernah berkostum Merah Hitam. Pembelian pemain asing paling melegenda adalah ketika berhasil mendatangkan trio Belanda: Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten.

Kehadiran trio Belanda menjadi berkah bagi Milan. Gullit dkk dianggap sebagai generasi emas Il Diavolo Rosso yang sukses menggondol Liga Champions selama dua musim berurutan (1988/89 vs Setaua, 1989/90 vs Benfica).

Trio Belanda (Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Frank Rijkaard) adalah pembelian terbaik AC Milan.Trio Belanda (Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Frank Rijkaard) adalah pembelian terbaik AC Milan. (Sconosciuto via Wikimedia Commons)

Kejelian Galliani tak berhenti sampai di situ. Ia menemukan George Weah yang menjelma sebagai Pemain Terbaik Dunia 1995, Zvonimir Boban, Rui Costa, Andriy Shevchenko, hingga Ricardo Kaka.

Beberapa talenta lokal seperti Alessandro Nesta, Fillipo Inzaghi, dan Andrea Pirlo pun semakin meroket ketika hijrah ke Milan di era kepimpinan El Capitano legendaris, Paulo Maldini.

Kini, kejayaan Milan yang kerap dihuni pemain beken telah meredup sejak beberapa musim terakhir. Klub milik 'Supremo' Berlusconi ini akhirnya tak kuasa menolak gelontoran dana dari investor China: Sino-Europe Sports Management (SES).

Konsorsium ini yang berjanji membeli Milan dengan harga 740 juta euro. Berlusconi sendiri sudah bernegosiasi dengan pihak SES sejak Agustus dan baru mencapai kesepakatan pada akhir tahun.

Akan tetapi, hingga saat ini belum ada kejelasan soal waktu akusisi secara resmi. Penandatanganan kontrak yang semula dijadwalkan akhir Desember 2016, kemudian diundur menjadi 3 Maret.

Jika SES resmi membeli saham mayoritas Milan, maka struktur kepengurusan klub dipastikan berubah. Berlusconi bakal kehilangan jabatannya, begitu pula dengan nasib Si Tangan Kanan: Galliani.

Karier Galliani di Milan akan tamat dalam waktu dekat. Ketika investor baru asal Cina merampungkan pengambilalihan saham mayoritas klub, jabatannya kemungkinan besar bakal ditempati Marco Fassone.

Si plontos sudah menyatakan akan memutus kontraknya yang berdurasi hingga 2019 dengan Fininvest. Namun. pria 72 tahun itu diperkirakan akan melanjutkan kerja di dalam struktur Lega Calcio atau operator Serie A.

Galliani harus pergi dari Milan, klub yang begitu dicintainya. Namun, yang pasti namanya sudah masuk dalam buku sejarah Rossoneri dengan persembahan total 29 gelar prestisius. (bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER