Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu wasit terbaik Inggris Mark Clattenburg batal memimpin pertandingan 8 besar Piala FA 2017 pada 11, 12 dan 14 Maret 2017.
Pembatalan itu terkait rencana hengkangnya wasit 41 tahun tersebut dari Inggris ke Arab Saudi. Rencana tersebut memang masih tiga bulan lagi.
Diberitakan
Daily Mail, Clattenburg direnakan bakal memimpin laga di kompetisi kawasan Timur Tengah antara Al Nassr menghadapi Al Ittihad di Stadion King Fahd, Arab Saudi.
Wasit yang juga pernah memimpin perempat final Liga Champions 2013 antara Bayern Munic menghadai Juventus ini pindah ke Arab Saudi dengan tawaran menggiurkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia bakal dikontrak dengan bayaran sekitar £500.000 atau setara dengan Rp8,2 miliar per tahun untuk posisi baru sebagai kepala perwasitan Arab Saudi.
Jumlah itu merupakan angka yang cukup tinggi untuk bayaran profesi wasit di dunia.
Seperti diberitakan
Daily Mail juga, Clattenburg yang kemungkinan melepas kesempatan memimpin Piala Dunia 2018 itu kecewa dengan situasi politik di Badan Ofisial Pertandingan.
Wasit yang pernah memimpin laga di final Piala Eropa ini juga memiliki cerita kelam di balik prestasinya.
Pada 2008 silam, Clattenburg harus diperiksa terkait utang-utang perusahaan yang berhubungan dengannya. Hasilnya, ia dinyatakan bersalah oleh badan perwasitan Inggris terkait kehidupan pribadi dan utang-utang perusahaannya.
Clattenburg pun harus menjalani hukuman delapan bulan tidak boleh menjadi perangkat pertandingan di semua kompetisi Inggris.
Pelatih kelahiran County-Durham itu juga pernah mendapat laporan komplain dari Chelsea yang dilayangkan ke federasi sepak bola Inggris pada Oktober 2012. Klub The Blues mengeluhkan perkataan tak pantas Clattenburg terhadap pemainnya Mikel John Obi.
(vws)