Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih tim nasional Indonesia U-22 Luis Milla mengatakan skuad tim nasional yang diproyeksikan untuk SEA Games 2017 di Malaysia sudah hampir final. Pengumuman nama-nama yang lolos akan dilakukan pascaseleksi ketiga selesai atau setelah final Piala Presiden 2017 yang dijadwalkan Minggu (12/3).
"Pemain yang akan mengikuti pemusatan latihan jangka panjang sebagian besar adalah yang dipanggil seleksi ketiga," ujar Milla di sela seleksi tahap ketiga di Karawaci, Tangerang, seperti dikutip dari
Antara, Selasa (7/3).
Setelah seleksi tahap ketiga yang berlangsung kurun waktu 7-10 Maret 2017, Milla merencanakan beberapa tahap tahap pemusatan latihan jangka panjang, termasuk melawat ke Spanyol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum itu, para pemain pilihan itu akan melakoni pertandingan uji coba melawan Myanmar pada 25 dan 27 Maret 2017 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Milla merencanakan komposisi pemain untuk pelatnas jangka panjang terdiri atas 25 atau 26 pemain dari sekitar 40 orang yang dipanggil dalam tiga tahapan seleksi sebelumnya.
"Sampai seleksi ketiga kami ingin mencari informasi mengenai pemain. Setelah dapat 25 atau 26 pemain kami akan melakukan latihan yang lebih spesifik," tutur Milla.
Dari 26 nama yang dipanggil seleksi ketiga, hanya ada tiga nama baru yang belum pernah ikut dua seleksi sebelumnya. Ketiga pemain itu adalah Henhen Herdiana dari Persib Bandung, gelandang Terens Puhiri (Pusamania Borneo FC) dan penyerang Dendy Sulistyawan (Bhayangkara FC).
Sementara Nazar Nurzaidin (Barito Putera), Paulo Oktavianus Sitanggang (Barito Putera) dan Yabes Roni Malaifani (Bali United) dimasukkan ke daftar seleksi untuk menggantikan dua pemain Bhayangkara FC, I Putu Gede Antara (Bhayangkara FC) dan Muhammad Hargianto.
I Putu Gede dan Muhammad Hargianto absen karena harus mengikuti pelantikan sebagai anggota Kepolisian Republik Indonesia. Sementara itu Bagas Adi Nugroho (Arema FC) yang tidak bisa ikut seleksi karena cedera.
Terkait corak permainan timnas Indonesia U-22 nantinya, Milla membocorkan bahwa skuatnya bakal berkarakter menyerang dengan satu penyerang disokong gelandang sayap di kanan dan kiri.
"Ide kami seperti itu. Namun nantinya bisa saja berubah tergantung lawan yang dihadapi," ujar Milla.
Dalam kepala juru taktik asal Spanyol itu, timnas Indonesia U-22 harus menjadi kesebelasan yang bisa menyerang dari sisi lapangan. Tugas mencetak gol pun tidak cuma diemban oleh striker, tetapi juga gelandang.
Jika mengacu ke konsep tersebut, artinya Milla ingin pemain tengah bertipe kreatif, cepat, bisa mencetak gol dan tentunya sembari bertahan dengan baik. Para pemain yang dipanggil untuk mengikuti seleksi pun dianggap mumpuni untuk menjalankan taktik tersebut.
"Semua bermain sangat bagus," tutur Milla.
Salah satu gelandang yang dipanggil seleksi ketiga timnas pada 7-9 Maret 2017, Gian Zola (Persib) merasakan benar dampak dari keinginan sang pelatih. Sudah dua kali mengikuti seleksi, Gian mengakui Milla meminta gelandang bekerja keras untuk "turun-naik" membantu tim.
"Selain menyerang, kami juga diminta untuk bertahan. Mainnya harus cepat," kata gelandang berusia 18 tahun itu.
Berkaca dari formasi tim nasional Spanyol yang menjuarai Piala Eropa U-21 tahun 2011 ketika dilatih Luis Milla, pelatih yang pernah bermain di Barcelona dan Real Madrid ini gemar memasang tiga pemain bertipe menyerang di depan.
Saat itu, Milla memiliki penyerang murni dalam diri Adrian Lopez, didukung gelandang serang Juan Mata di kanan dan Iker Muniain di sisi kiri.
Persis di belakang mereka ada Thiago Alcantara dan Ander Herrera, yang ditopang Javi Martinez di sektor gelandang bertahan serta empat pemain belakang di depan kiper.
Dengan formasi itu, mereka bisa membawa pulang Piala Eropa U-21 tahun 2011 setelah mengalahkan Swiss dengan skor 2-0.