Jakarta, CNN Indonesia -- Layaknya salah satu raja dalam mitologi Yunani, Midas, setiap bola yang disundul Sergio Ramos selalu menghasilkan emas. Ketika Real Madrid dalam kondisi terjepit, Ramos dan sundulannya memang selalu bisa diandalkan.
Ketika Napoli unggul 1-0 lewat gol Dries Mertens hingga akhir babak pertama leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Stadion San Paolo, Selasa (7/3) malam waktu setempat, Madrid seperti kebingungan menghadapi permainan tuan rumah.
Maurizio Sarri menerapkan strategi yang tepat buat Napoli. Membangun serangan dari belakang dengan umpan-umpan pendek, membuat para pemain Madrid mengejar bola, dan mematuk di momen yang tepat dengan serangan balik.
Hingga menit ke-50, strategi Napoli sepertinya berjalan lancar. Namun, satu menit kemudian berawal dari umpan sepak pojok Toni Kroos, Ramos berhasil menggetarkan gawang Napoli lewat sundulan setelah memenangi duel udara melawan Raul Albiol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Sergio Ramos sangat berbahaya dalam situasi bola-bola udara. ( Reuters / Alessandro Bianchi) |
Hanya dalam waktu enam menit kemudian, Madrid kembali mendapatkan sepak pojok dan lagi-lagi Ramos menyambut bola umpan Kroos dengan sundulan dan memenangi duel udara. Gawang Napoli kembali bergetar. Madrid mencetak gol keduanya melalui sepak pojok ketiga yang mereka dapatkan di titik itu.
Namun, Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA) mencatatnya sebagai gol bunuh diri Mertens setelah bola sempat mengenai pemain asal Belgia itu sebelum masuk ke gawang.
 Sergio Ramos mengoleksi 11 gol di Liga Champions. ( REUTERS/Ciro De Luca) |
Napoli mencoba bangkit, tapi semuanya sudah terlambat. Dua gol yang dipersembahkan Ramos telah membuat Madrid lebih percaya diri, terutama dalam bertahan. Hingga akhirnya Alvaro Morata mencetak gol ketiga El Real saat injury time babak kedua. Madrid pun lolos ke perempat final dengan agregat kemenangan 6-2 atas Napoli.
Madrid patut berterima kasih kepada Ramos atas keberhasilan mereka lolos ke perempat final. Bek 30 tahun itu selalu bisa diandalkan Madrid di pentas Liga Champions, terutama melalui gol-gol sundulannya. Contoh paling sahih adalah ketika Ramos membobol gawang Atletico Madrid pada final Liga Champions 2014.
Sundulan Ramos memang mematikan di Liga Champions. 63,6 persen gol yang dicetak Ramos di Liga Champions, tujuh dari 11, tercipta melalui sundulan. Jika gol kedua Madrid ke gawang Napoli dihitung, maka delapan dari 12 gol Ramos di Liga Champions melalui sundulan.
 Sergio Ramos selalu bisa diandalkan Real Madrid di pentas Liga Champions. ( AFP PHOTO / Filippo MONTEFORTE) |
Total, Ramos sudah mencetak 68 gol untuk Madrid di semua kompetisi. Torehan gol itu membuat Ramos menyamai rekor gol bek legendaris Los Blancos, Roberto Carlos. Hanya Fernando Hierro (127 gol) yang merupakan bek Madrid dengan koleksi gol lebih banyak.
Secara keseluruhan Madrid bermain di bawah performanya di Stadion San Paolo. Madrid yang dikenal dengan permainan cepat, justru kelimpungan menghadapi permainan cepat Napoli
Sebelum kedudukan imbang 1-1, lini belakang Madrid yang digalang Ramos dan Pepe terlihat panik dan sering membuang bola untuk mengamankan pertahanan. Bola juga sering mondar-mandir di depan gawang Keylor Navas.
Andai Madrid melawan tim dengan lini depan yang lebih tajam, seperti Barcelona atau Bayern Munich, maka ceritanya akan lain untuk Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan.
(bac)