Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Pusamania Borneo FC (PBFC) Ricky Nelson mengaku sudah mengantongi kekuatan Arema, calon lawannya pada laga final di Piala Presiden 2017, di Stadion Cibinong, Minggu (12/3).
Ricky menegaskan, keberadaan striker Singo Edan Cristian Gonzales bukan satu-satunya ancaman bagi timnya.
Gonzales sebelumnya jadi sosok yang menakutkan setelah membawa Arema ke final. Ia memborong lima gol kemenangan Singo Edan, 5-2, atas Semen Padang pada leg kedua semifinal di Stadion Kanjuruhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenangan itu diraih tim arahan Aji Santoso secara dramatis. Pasalnya, Arema sempat tertinggal 0-2 pada babak pertama.
Pada babak kedua, Arema menggelontorkan lima gol dari pemain andalannya, Si Edan Gonzales.
"Arema bukan hanya Gonzales. Masih ada pemain-pemain Arema lainnya yang berbahaya," tegas Ricky kepada
CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
Ricky menilai ketajaman Gonzales justru karena Arema bermain bagus secara tim. Ia mengamati permainan Arema yang sudah matan secara konsep di lapangan.
"Arema memiliki para pemain yang bagus di setiap lini. Kami harus bisa mengantisipasi permainan mereka secara tim, bukan individu," ucap Ricky.
PBFC lolos ke final setelah menyingkirkan Persib Bandung. Pesut Etam menang adu penalti atas juara Piala Presiden 2015 setelah bermain imbang 2-2 secara agregat.
Pada leg pertama, PBFC menang 2-1 di samarinda. Giliran Maung Bandung yang menang 2-1 hingga 120 menit dan dilanjutkan dengan adu penalti. PBFC pun sukses menang adu penalti lantaran gelandang Persib Kim Jeffrey Kurniawan gagal mengeksekusi penalti.
Sementara itu, Arema lolos menang agregat 5-3 atas tim asuhan Nilmaizar. Kalah 0-1 di leg pertama, Singo Edan menggebuk Kabau Sirah dengan skor telak 5-2.
(ptr)