Analisis Babak Pertama
16:54
Tajam di Sayap, Lemah Koordinasi BelakangTimnas Indonesia U-22 memiliki serangan di kedua sisi sayap yang cukup mematikan. Dua winger Garuda saddil Ramdani dan Febri Hariyadi mampu memberikan tekanan luar biasa di pertahanan Myanmar.
Tipe Winger cepat dan tajam tersebut tampaknya yang dinginkan Luis Milla sejauh ini. Gol pertama yang dicetak striker Timnas Indonesia U-22 Nur Hadianto juga berasal dari skema serangan sayap yang cukup apik.
Saddil yang menerima umpan dari tengah berusaha menyisir sisi kanan pertahanan Myanmar dan melepas umpan terukur kepada Nur Hadianto.
Menarik pula untuk mengamati ketajaman Nur Hadianto. Kemampuannya dalam mencari celah di pertahanan Myanmar menunjukkan kualitasnya sebagai penyerang murni.
 Ezra Walian (kiri) bisa jadi opsi bagi Luis Milla di babak kedua. ( CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama) |
Di lini tengah, Gian Zola juga sejauh ini sukses berperan sebagai playmaker. Suplai-suplai umpan yang dilepaskannya dari tengah ke sayap kiri, kanan, dan langsung ke depan, cukup merepotkan pertahanan Myanmar.
Namun, satu kelemahan klasik yang masih belum menjadi pekerjaan rumah Timnas Indonesia U-22 adalah dalam bertahan.
Masih kerap terjadi kesalahan koordinasi dari lini tengah ke belakang. Satu gol Myanmar akibat kurangnya komunikasi di lini belakang. Bek kiri Ricky Fajrin terlambat turun untuk mengantisipasi umpan lawan.
Di babak kedua, timnas harus lebih banyak mengandalkan variasi serangan selain di kedua sayapnya. Koordinasi antara lini tengah dan belakang juga harus terjalin lebih baik lagi.