Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia menaikkan honorarium untuk atlet-atlet yang tergabung dalam Program Indonesia Emas (Prima), dari semula Rp9 juta per bulan untuk atlet utama menjadi Rp10 juta per bulan, atau dengan kenaikan mencapai 11 persen.
Kenaikan honorarium ini ditetapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam surat bernomor S-217/MK.02/2017 pada 13 Maret lalu.
Akan tetapi kabar tersebut tak sampai langsung ke telinga atlet nasional lompat jauh, Maria Natalia Londa, secara resmi maupun dari mulut pihak terkait. Mirisnya, atlet asal Bali tersebut mengaku belum menerima gajinya sejak awal tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peraih medali emas di Asian Games 2014 tersebut menyatakan dirinya mengetahui tentang kenaikan gaji tersebut dari media massa. Sebelumnya, Londa digaji Rp8,5 juta per bulan sebagai atlet nasional. Kini, ditambah kenaikan 11 persen, Maria menduga nilai gajinya bakal jadi Rp10 juta per bulannya.
"Wah, kalau segitu puji Tuhan. Tapi kan belum tahu kapan keluarnya (gaji)," tulis Maria dalam pesan singkat kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (24/3).
Bagi Maria sepadan atau tidaknya kenaikan gaji itu tergantung masing-masing individu penerima. Bagi Maria, ia senang mendengar tentang kenaikan gaji tersebut.
"Klo ditanya saya, secara pribadi sudah dinaikin sudah senang. Semoga dengan kenaikan ini bisa dibarengi dengan lancar keluar gajinya," ungkap Maria yang sudah terbiasa dengan adanya penunggakan gaji untuk atlet.
Maria menyatakan meskipun gaji sebagai atlet selama ini kerap tak lancar, hal tersebut tak berpengaruh terhadap latihan yang ia jalani saban harinya. Menurutnya, latihan itu sudah seperti makanan sehari hari yang kalau tidak dilakukan badan menjadi tidak enak.
"Kenaikan gaji ini juga bisa dipertanggung jawabkan dengan prestasi yang baik pula dari saya sebagai atlet," tukasnya.