Jakarta, CNN Indonesia -- Remaja putri berusia 15 tahun, putri dari atlet Olimpiade Amerika Serikat (AS) Tyson Gay tewas pada akhir pekan lalu karena tertembak. Kala itu remaja putri itu terjebak di antara pertempuran antargeng di luar sebuah restoran di Kentucky.
Seperti dilansir
Reuters, setelah tertembak sekitar pukul 04.00 pagi waktu setempat, Trinity Gay langsung dilarikan menggunakan kendaraan pribadi ke rumah sakit terdekat. Nahas, nyawa Trinity tak bisa diselamatkan. Departemen Polisi Lexington menyatakan pihaknya telah menangkap dua orang terkait tragedi tersebut.
Terkait kematian putrinya, Gay mendapatkan ucapan bela sungkawa dari berbagai penjuru dunia, terutama publik atletik, lewat media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Perasaan kami dan doa kami untuk [Tyson Gay] dan keluarga tercintanya yang berkabung atas kehilangan yang tragis dan tak beralasan dari putrinya, Trinity,” demikian kicauan otoritas olahraga atletik AS, USA Track & Field, lewat
Twitter.
Sementara itu atlet Olimpiade AS, Lolo Jones, bercuit, “Berat hati hari ini bagi Tyson Gay dan keluarganya. Tuhan mudahkanlah luka mereka dan berilah mereka kekuatan selama masa ini.”
Gay yang kini berusia 34 tahun merupakan juara lari jarak pendek Amerika Serikat. Ia menjadi andalan atletik Negara Paman Sam, terutama di kejuaraan dunia dan Olimpiade.
 Tyson Gay (kiri) saat berkompetisi di Kejuaraan Dunia Atletik 2015. (REUTERS/Fabrizio Bensch) |
Gay memulai debutnya di Olimpiade pada ajang olimpiade 2008. Sejak saat itu dia dihitung sebagai salah satu pelari tercepat di dunia—bersanding namanya dengan Usain Bolt.
Sama seperti ayahnya, Trinity pun memiliki bakat di lintasan atletik. Dia adalah bagian dari tim atletik di sekolahnya, SMP Lafayette di Lexington. Itu adalah sekolah sama yang pernah diikuti ayahnya, Tyson Gay.
(kid)