Asa Indonesia Jadi Ibukota Pemuda Organisasi Kerja Sama Islam

CNN Indonesia
Selasa, 11 Apr 2017 01:50 WIB
Indonesia bakal mengirimkan nama salah satu kota untuk mengikuti pemilihan guna menjadi ibukota pemuda OKI pada 2018 mendatang.
Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAK Pemuda Kemenpora, Esa Sukmawijaya (Kanan) menyampaikan keterangan keikutsertaan Indonesia dalam pemilihan ibukota pemuda Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) 2018. (CNN Indonesia/Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia turut berpartisipasi dalam penentuan ibu kota pemuda di bawah Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau OIC Youth Capital. Untuk itu, nama-nama kota atau kabupaten pun bakal diajukan ikut dalam pemilihan ibu kota tersebut pada 2018 mendatang.

"Saat ini sedang berlangsung open bidding untuk 2018. Ada dari Afrika, Timur Tengah, dan Asia. Indonesia tahun kemarin sudah mengajukan diri yakni Bandung namun tereliminasi," kata Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAK Pemuda Kemenpora, Esa Sukmawijaya dalam jumpa pers di Ruang Media Kemenpora, Senin (10/4) petang.

OIC Youth Capital merupakan salah satu kegiatan yang diprakarsai Forum Dialog Kerjasama Pemuda Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (ICYF-DC). Adapun untuk ibukota pemuda OKI 2017 jatuh kepada Putrajaya (Malaysia), Shiraj (Iran), dan Fez (Maroko).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Esa berharap setidaknya pada akhir April ini, Indonesia sudah dapat memberikan nama kota atau kabupaten yang akan dijadikan ibu kota pemuda OKI.

"Kami sudah mengundang perwakilan dari Jakarta, Banten, Jawa Barat, Bogor, Tangerang, untuk mendiskusikan mengenai peluang tersebut. Namun kami belum menentukan kota atau kabupaten mana yang akan dijadikan ibu kota pemuda OKI," katanya menambahkan.

Nantinya, kota yang terpilih sebagai ibu kota pemuda OKI bakal menyelenggarakan berbagai acara kepemudaan seperti acara kebudayaan dan promosi wisata. Esa berharap dengan begitu permasalahan kepemudaan di Indonesia seperti seks bebas dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang dapat berkurang.

"Kami juga berharap angka pengangguran pemuda di Indonesia juga bisa berkurang dengan berbagai kegiatan yang diselenggarakan nanti," ujar Esa.

Sementara itu perwakilan pemuda dari organisasi The Institute Democracy and Education, Shinta Safira, menyatakan hal tersebut sebagai sebuah kesempatan luar biasa.

"Saya berharap jika memang nanti ada salah satu kota yang terpilih, bisa ikut terlibat dalam segala kegiatan di dalamnya," ujar runner up Miss Indonesia 2013 tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER