Schumacher Jadi Salah Satu Faktor Alonso Jajal Indy 500

CNN Indonesia
Jumat, 14 Apr 2017 04:16 WIB
Legenda F1, Michael Schumacher, menjadi salah satu alasan Fernando Alonso mengabaikan GP Monako 2017 demi mengikuti ajang Indy 500 di Amerika Serikat.
Fernando Alonso memilih abaikan GP Monako 2017 demi mengikuti Indy 500 di Amerika Serikat. (Reuters/Brandon Malone)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap utama tim Formula One (F1) McLaren-Honda, Fernando Alonso, membeberkan rencana dirinya mengabaikan GP Monako 2017 demi mengikuti Indy 500 di Amerika Serikat pada Mei mendatang.

"Saya melihat lagi ke masa lampau ketika para pebalap terbaik dunia berkompetisi di balapan terbaik sedunia, meskpung itu hanya ada satu seri. Mereka berkompetisi satu sama lain demi mengejar mimpi mereka saat muda. Indy 500, F1, Le Mans 24 Hours adalah balapan terbaik yang ada di dunia dan saya memikirkan untuk berkompetisi dan berpartisipasi di sana," tukas Alonso seperti dikutip dari Crash.

"Kemenangan hanyalah satu langkah maju lainnya dan saya beruntung saya sudah cukup sukses di F1, namun di dua seri lain [Indy dan Le Mans] kita belum tahu situasinya."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas dasar itulah, di tengah buruknya penampilan Alonso bersama McLaren yang kini memasuki musim ketiga, dirinya bersedia menerima tawaran menjajal Indy 500. Padahal pada pekan yang sama, ajang balap F1 sedang memasuki seri grand prix ke enam di Monako.

"'Triple Crown' mungkin menjadi tantangan terbesar yang ada di depan saya saat ini," tukas Alonso yang telah menjadi juara dunia F1 sebanyak dua kali.

Pebalap veteran asal Spanyol itu pun berharap bisa menyamai rekor mendiang Graham Hill (1929-1975) yang hingga saat ini merupakan satu-satunya pebalap yang pernah menjadi juara di tiga jenis balap mobil berbeda. Itu, kata Alonso, merupakan hal paling masuk akal yang bisa ia kejar dibandingkan mengejar rekor delapan juara dunia F1 milik Michael Schumacher.

Schumacer Jadi Salah Satu Faktor Alonso Jajal Indy 500MIchael Schumacher. (REUTERS/Miguel Vidal)
"'Triple Crown' mungkin menjadi satu tantangan terbesar yang ada di depan saya sekarang. Menjuarai F1 adalah hal besar, menjadi juara dunia F1 sebanyak 8 kali adalah hal besar bisa melampaui Michael, namun itu sangat, sangat sulit karena saya tak lagi punya waktu untuk itu," ungkap Alonso yang pada tengah tahun ini akan memasuki usia 36.

Pada gelaran balap ke-101 Indy 500, Alonso pun bakal membalap untuk tim yang menggunakan mesin Honda, Andretti. Untuk diketahui, Andretti adalah tim sayap dari McLaren di ajang balap bergengsi se-Amerika Serikat tersebut.

"Saya pernah menjuarai GP Monako dua kali, dan ini lah salah satu ambisi saya untuk mendapatkan Triple Crown, yang sejauh ini hanya bisa dilakukan satu pebalap dalam sejarah: Graham Hill," tukas Alonso dikutip dari ESPN.

"Ini tantangan yang sulit, namun saya siap untuk ini. Saya tak tahu kapan bisa membalap di Le Mans, tetapi suatu hari nanti saya akan lakukan. Saya baru 35 tahun: Saya masih punya waktu untuk itu."

Dalam kompetisi F1, Alonso sendiri kembali mengalami momen mengecewakan di musim ketiganya bersama McLaren yang memakai mesin Honda.

Alonso tampaknya mengalami perjudian yang buruk ketika dia memutuskan pindah ke McLaren dari Ferrari pada musim 2015 silam. Gagal bersaing dengan Sebastian Vettel untuk membalap bersama tim Ferrari, Alonso memilih McLaren yang kembali bermitra dengan Honda dan memutuskan kontrak suplai mesin dari Mercedes pada 2015 silam.

Perjudian itu gagal karena pada musim tersebut Honda mengalami kesulitan dan banyak mendapatkan persoalan teknis--yang juga tak mampu dibenahi saat musim berjalan. Musim selanjutnya, musim 2016 silam, Honda mulai merangkak naik, namun sepanjang 2017 ini prestasi Alonso kembali buruk akibat persoalan teknis.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER