Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer umum Arema FC, Ruddy Widodo, mengaku pihaknya tidak masalah jika pemain asingnya tak bisa tampil saat Singo Edan menghadapi Bhayangkara FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (23/4). Namun, Ruddy yakin masalah Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) pemain asingnya bisa selesai sebelum pertandingan.
Sebelumnya, Arema FC yakin bisa memainkan pemain asing yang masih dalam proses penerbitan KITAS. Namun, hal itu langsung dibantah Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Noor Aman. Ditegaskan Noor Aman, tanpa KITAS, pemain asing dari klub manapun tidak diizinkan main di kompetisi Liga 1.
Menanggapi hal itu, Ruddy menjelaskan permasalahan izin kerja para pemain asing di kompetisi sepak bola Liga 1 sudah diselesaikan di level petinggi. Sebagai klub, ia mengukuti arahan dan petunjuk yang diberikan operator PT. Liga Indonesia Baru (LIB).
"Analoginya gini, pada prinsipnya PSSI itu bapak kami dan PT. Liga itu ibu kami. Ya, kami ikut perintah dari orang tua kami dong?" kata Ruddy melalui sambungan telepon kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (21/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai klub, lanjut Ruddy, pihaknya tidak bisa berkomunikasi langsung baik dengan BOPI maupun Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) dan Imigrasi. "Itu domainnya liga. Kami salah jika kami langsung komunikasi ke sana (BOPI)," terangnya.
Proses perizinan itu dimulai dari RPTKA (Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing) selesai di Depnaker, lalu akan keluar IMTA (Izin Menggunakan Tenaga Kerja Asing) untuk selanjutnya di bawa ke Imigrasi untuk diterbitkannya KITAS. Lewat pertemuan yang digelar antara PSSI, PT LIB, Depnaker dan Imigrasi, Kamis (20/4), disepakati semua proses jadi lebih mudah.
"Kami yakin, dalam sisa waktu jelang pertandingan sudah bisa selesai. Semua dikerjakan melalui sistem online, jadi bisa cepat," ujar Ruddy.
Jika proses itu tidak selesai sesuai harapan, Ruddy legowo jika Arema tidak bisa menggunakan pemain asing saat menjamu Bhayangkara FC, akhir pekan ini.
"Kalau tidak boleh, ya tidak apa-apa. Asalkan, jangan nanti Madura United, Persib Bandung boleh pakai, tapi Arema tidak boleh," ucap Ruddy.
Arema sendiri baru saja merekrut penyerang asal Kolombia, Juan Pablo Pino, yang dijadikan manajemen klub sebagai pemain marquee di ajang Liga 1.