Luis Milla Kenyang Pengalaman di El Clasico

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Apr 2017 18:19 WIB
Sebagai pemain yang pernah memperkuat Barcelona dan Madrid, pelatih Timnas Indonesia Luis Milla pernah merasakan panasnya atmosfer El Clasico.
Luis Milla ketika masih memperkuat Real Madrid. (REUTERS/Paul Hanna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada yang menarik dari pelatih Timnas Indonesia kali ini: Luis Milla. Tak seperti pelatih-pelatih Timnas sebelumnya, Milla yang lahir di Teruel, Spanyol, memiliki sensasi tersendiri bagi publik sepak bola Indonesia.

Salah satu sensasi dari Milla adalah pengalamannya bermain untuk dua klub terbesar di dunia saat ini: Barcelona (1984-1990) dan Real Madrid (1990-1997). Pelatih 51 tahun itu juga pernah bermain untuk Valencia (1997-2001) sebelum gantung sepatu dan kemudian mengawali karirnya sebagai pelatih pada 2006.

Berlaga di Stadion Camp Nou atau Santiago Bernabeu, yang merupakan markas Barcelona dan Real Madrid, bukanlah sebuah hal asing bagi Milla. Laga El Clasico atau duel klasik antara Barca dan Madrid pun sudah berkali-kali ia cicipi.

Tercatat Milla tampil sebanyak 68 kali dan mencetak dua gol selama di Barcelona. Sementara ketika bermain untuk Real Madrid, ia tampil sebanyak 117 kali dan mencetak tiga gol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama hampir 20 tahun aktif meniti karier sebagai pemain di Liga Spanyol, Milla berhasil mengumpulkan tiga gelar juara La Liga. Satu gelar juara ia raih bersama Barcelona pada 1984/1985, dan dua gelar lainnya saat ia membela Real Madrid pada 1994/1995 dan 1996/1997.

Sebagai pemain yang pernah memperkuat Barcelona dan Madrid, Milla juga pernah merasakan panasnya atmosfer El Clasico. Salah satunya terjadi pada semifinal Piala Raja musim 1992/1993. Ketika itu Milla sudah memperkuat Madrid dan berhasil menyingkirkan Barcelona dengan agregat kemenangan 3-2.

Ketika itu Milla berada satu tim dengan Luis Enrique, Ivan Zamorano, dan Fernando Hierro, di Madrid. Los Blancos pun kemudian menjadi juara Piala Raja 1993 dengan mengalahkan Real Zaragoza 2-0 di babak final. Milla tampil penuh di laga final pada 26 Juni 1993 tersebut.

Kendati Milla tak menyumbang gol dalam laga puncak, Madrid berhasil mengalahkan Zaragoza dengan skor 2-0 lewat gol Emilio Butragueno dan Alfonso di hadapan 42 ribu penonton Stadion Mestalla, Valencia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER