Petinggi Rumah Judi Inggris Sorot Hukuman untuk Joey Barton

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Mei 2017 05:39 WIB
Direktur bursa taruhan ternama di Inggris menyatakan gelandang Burnley, Joey Barton, adalah seorang pelaku taruhan sepak bola, bukan mafia pengaturan skor.
FA menghukum Joey Barton dilarang terlibat sepak bola selama 18 bulan dan denda £30.000 karena terbukti mengikuti taruhan kurun waktu 2006 sampai 2016. (Reuters/Andrew Yates)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gelandang Burnley, Joey Barton, telah dihukum asosiasi sepak bola Inggris (FA) karena kiprahnya dalam perjudian sepak bola. Bukan sebagai pengatur skor, melainkan sebagai penebak skor akhir pertandingan.

Hukuman FA terhadap Barton itu diputuskan pada akhir April lalu. Gelandang berusia 34 itu dilarang terlibat dalam sepak bola selama 18 bulan oleh FA. Meski telah diputuskan, Barton masih memiliki kesempatan untuk banding.

Jatuhnya hukuman FA atas Barton tersebut mengundang komentar salah satu petinggi William Hill, industri perjudian atau taruhan ternama di Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Keamanan William Hill, Bill South, mengatakan Barton bukan seorang pelaku pengaturan skor tetapi penebak skor. Akibatnya rumah judi atau pasar taruhan tempat Barton mengadu nasib tak bisa disalahkan.

"Joey Barton tidak melakukan pengaturan skor hanya melanggar aturan FA tentang mengikuti taruhan. Pengaturan skor melibatkan kecurangan dan tindakan kriminal dan kita harus jelas membedakan di antara keduanya," tukas South seperti dikutip dari AFP, Jumat (5/5).

FA menyatakan Barton dijatuhi hukuman dilarang terlibat sepak bola dan denda £30.000 karena terbukti mengikuti kegiatan taruhan sepak bola kurun waktu 2006 sampai 2016. Total, ada 1260 taruhan yang diikuti Barton.

South yang pernah menjadi bagian dari kepolisian di Inggris selama 23 tahun itu mengaku tindakan Barton sebagai pesepak bola memang salah. Namun, taruhan tak bisa dihapuskan begitu saja justru beriringan dengan agenda olahraga.

"FA cukup beralasan untuk menarik kesimpulan mereka atas hasil investigasinya dan mereka berada pada domain publik. Mereka telah menjelaskan alasannya dan anda perlu memahami itu. Mereka bertanggung jawab untuk mengatur olahraga ini," tukas South.

Sementara hukuman untuk Barton, sambungnya, itu adalah konsekuensi bagi sang pesepak bola.

"Saya akan menggunakan analogi jika anda memiliki mobil sendiri dan melewati batas kecepatan lalu tertangkap, anda harus membayar tilang atau pencabutan SIM. Anda tidak bisa menyalahkan pabrik mobil yang mendesain mobil itu karena ada batas kecepatan," ujar dia.

Di lapangan hijau, Barton pun dikenal sebagai sosok pesepak bola yang bengal. Pria yang mengawali karier di ManCity pada 2002 silam itu diketahui beberapa kali harus berurusan dengan polisi.

Salah satunya pada 2008 silam di mana dia harus mendekam di balik bui selama 77 hari karena kasus penganiayaan di kota Liverpool. Dia juga pernah mendekam di bui sebulan karena memukul rekannya di ManCity, Ousmane Dabo, saat latihan pada 1 Mei 2007.

Akibat aksi kontroversialnya, Barton pernah ditolak untuk bergabung dengan West Ham United oleh para suporternya pada musim panas 2015 silam. Akibatnya pada musim tersebut Barton yang dilepas Queen Park Rangers pun direkrut Burnley.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER