Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Juventus Max Allegri tak ingin timnya memandang kemenangan di leg pertama sebagai sebuah keuntungan besar jelang leg kedua semifinal Liga Champions lawan AS Monaco yang berlangsung di Stadion Juventus, Rabu (9/5).
Satu kaki Juventus seolah sudah berada di babak final lantaran kemenangan 2-0 yang mereka dapatkan di markas Monaco, Stade Louis II. Allegri sendiri berharap keunggulan tersebut tak membuat timnya besar kepala dalam persiapan menghadapi leg kedua.
“Kami harus fokus sepenuhnya pada laga lawan Monaco nanti. Monaco kini bisa bersikap tanpa beban dan hal itu justru membuat mereka menjadi tim yang berbahaya.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami memiliki keuntungan kecil usai kemenangan di leg pertama. Namun saya ingin para pemain menghadapi laga ini seperti sebuah laga hidup-mati,” ucap Allegri seperti dikutip dari situs resmi klub.
Allegri menegaskan bahwa dirinya belum memiliki kepastian terkait formasi inti yang akan diturunkannya pada laga nanti.
“Salah satu dari Claudio Marchisio, Sami Khedira, dan Miralem Pjanic akan bermain di tengah pada laga nanti. Saya juga masih harus memilih antara Andrea Barzagli atau Juan Cuadrado.”
“Namun yang pasti tak ada masalah dengan Gonzalo Higuain. Ia berada dalam kondisi sehat dan siap untuk dimainkan,” ujar Allegri.
Juventus sendiri terakhir kali jadi juara Liga Champions pada musim 1995/1996 saat mereka menang atas Ajax Amsterdam lewat adu penalti. Setelah itu Juventus gagal pada empat kesempatan final Liga Champions lantaran kalah dari Borussia Dortmund (1996/1997), Real Madrid (1997/1998), AC Milan (2002/2003), dan Barcelona (2014/2015).