Jakarta, CNN Indonesia -- Seluruh pemerhati sepak bola di seluruh dunia akan paham sulit bagi AS Monaco untuk membalikkan keunggulan gol tandang Juventus dalam semifinal leg dua Liga Champions di Turin pada malam ini.
Kemenangan Juventus dengan skor 2-0 di markas Monaco pada pekan lalu membuat skuat
Les Monégasques harus menang setidaknya 3-0 di Turin jika ingin lolos ke final lewat waktu normal partai leg dua.
Berkaca pada jalannya laga di Monako, agak sulit membayangkan lini serang Monaco yang bertumpu pada Kylian Mbappe dan Radamel Falcao mampu mewujudkannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lini pertahanan Juventus adalah yang terbaik di Eropa saat ini. Itu dibuktikan dengan baru dua kali gawang skuat Nyonya Tua bobol dalam kompetisi Liga Champions musim ini.
Jika merujuk pada hasil laga pada leg pertama pekan lalu, serangan mengejutkan Mbappe dan Falcao pun tak mampu menembus pertahanan Juventus yang berujung pada Gianluigi Buffon di bawah mistar gawang.
Tapi, tak ada yang mustahil dalam sepak bola. Itulah yang mampu membuat skuat Monaco untuk mengejar ketinggalan dua gol di markas Juventus pada malam nanti. Hal yang membuat kompetisi sepak bola bermutu di mata para penggemar.
Pelatih Monaco, Leonardo Jardim, harus memerhatikan kelemahan permainan timnya saat menjamu Juventus pekan lalu. Kelengahan lini belakang Monaco telah membuat Gonzalo Higuain mampu menjebol gawang Danijel Subasic dua kali lewat umpan silang Dani Alves dari sisi kanan.
Jelang laga di Turin, Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri bisa memastikan kembali memplot dua sayap untuk mematikan serangan Monaco yang berasal dari pinggir lapangan.
Jardim harus melakukan strategi yang menusuk guna membongkar tiga lapis pertahanan Juventus sejak detik pertama. Semoga saja bola kick-off didapatkan Monaco lebih dulu. Dengan menguasai bola lebih dulu, skuat Monaco harus bermain rapat agar mudah bekerja sama menguasai bola hingga ke pertahanan Juventus.
Misalnya, andai posisi Joao Moutinho, Bernardo Silva, dan Radamel Falcao terlalu melebar akan sulit untuk menerobos pertahanan Juventus yang mencapai tiga lapis.
Ada senjata rahasia yang tentu harus dibantu fungsi lain pemanfaatannya oleh Jardim yakni kiprah Kylian Mbappe. Pada leg pertama, Mbappe sendirian beberapa kali membahayakan gawang Buffon. Selain itu, Monaco pun bisa memanfaatkan peluang mencuri gol lewat bola-bola mati.
 Usaha Kylian Mbappe menjebol gawang Juventus pada leg pertama digagalkan Gianluigi Buffon. (Reuters / Eric Gaillard) |
Buffon. Itu adalah gembok terakhir gawang Juventus yang sukar ditembus. Sukar, bukan berarti mustahil dijebol. Dalam lima laga terakhir cela Buffon terjadi saat Si Nyonya Tua melawat ke markas Atalanta pada 29 April silam.
Kala itu gawang Juventus yang dikawal Buffon dibobol Atalanta dua kali sehingga hasil akhir jadi 2-2.
Selain itu, Jardim juga bisa belajar dari kiprah Napoli. Tim asuhan Maurizio Sarri itu tampil penuh taji menghadapi Juventus musim ini. Selain menahan imbang 1-1 di Serie A, Napoli mampu membuat skuat Juventus kepayahan saat dua leg semifinal Coppa Italia.
Dilihat dari komposisi Monaco dan Napoli, sekilas kedua tim memiliki kombinasi yang sama. Jardim bisa meniru pola 4-3-3 Maurizio Sarri di Napoli untuk merepotkan Juventus.
Jardim bisa menyerahkan trio lini depan kepada Falcao, Mbappe, dan Bernardo Silva. Sementara itu di lini tengah biarkan Bernardo Silva, Joao Moutinho, Tiemoue Bakayoko untuk menjadi penyeimbang. Ketika Dirar naik ke sayap, Jardim bisa mengembalikan Fabinho ke posisi bek kanan.
Satu lubang adalah bek kiri, Benjamin Mendy. Seperti dikutip dari situs UEFA, Mendy mengalami cedera hamstring. Posisi dia bisa digantikan Djibril Sidibe. Di laga terakhir, saat membantai Nancy 3-0 di Perancis, Jardim memainkan Sidibe di pos Mendy.
 Djibril Sidibe akan kembali berhadapan dengan Dani Alves di sektor kiri pertahanan AS Monaco. (AFP PHOTO / BORIS HORVAT) |
Waspada Keunggulan Stamina JuventusBarisan pertahanan Juventus bisa dipastikan bakal lebih ketat sistem gerendelnya demi mengamankan keunggulan gol tandang. Tapi, bukan hanya itu saja yang patut diwaspadai Monaco. Juventus memiliki sebagian besar pemain inti yang staminanya segar.
Saat derby Turin melawan Torino pada pekan lalu, Allegri mengistirahatkan hampir sebagian besar barisan utama formasi timnya. Buffon, Giorgio Chiellini, Andea Barzagli, Claudio Marchisio, Dani Alves, Alex Sandro, Miralem Pjanic, dan Gonzalo Higuain berada di bangku cadangan.
Hanya Pjanic, Sandro, dan Higuain yang kemudian bermain dalam laga derby yang lalu berakhir imbang 1-1 tersebut.
Berkaca pada hal itu, Allegri bisa dipastikan menyimpan sebagian besar tenaga skuatnya berusaha tak kecolongan saat leg kedua menjamu Monaco pada malam ini.
Sementara itu, Monaco yang sedang bersaing ketat dengan Paris Saint-Germain dan Nice dalam perburuan titel liga Perancis memainkan sebagian besar pemain intinya di laga akhir pekan lalu.
Sepertinya tak akan ada perubahan berarti dalam formasi Juventus kala menjamu Monaco. Dengan kata lain formasi yang diturunkan serupa pada leg pertama.
Di lini belakang Buffon bakal dijaga kuartet Barzagli, Bonucci, Chiellini, dan Alex Sandro. Kemudian di depan mereka Pjanic dan Marchisio bisa menjadi pilihan lagi. Mereka akan dipandu dua sayap antara Alves di kanan dan kiri Mandzukic.
Untuk lini depan, Allegri bisa menempatkan Higuain.
Nah, apakah Paulo Dybala akan dimainkan Allegri atau tidak. Sepertinya Dybala akan berada di bangku cadangan dan posisinya digantikan Sami Khedira.
Andai Khedira diturunkan sejak awal, maka Pjanic akan dimajukan ke depan untuk memerankan gelandang serang. Pasalnya, gelandang Bosnia dan Herzegovina itu dikenal sebagai pemain dengan karakter nomor 10 alias di belakang penyerang.