Jakarta, CNN Indonesia -- Juara dunia MotoGP 2006, Nicky Hayden, sempat menginginkan Indonesia menjadi salah satu tuan rumah MotoGP. Sayang hingga Hayden meninggal, Senin (22/5), Indonesia belum juga menjadi tuan rumah MotoGP.
Harapan itu diungkapkan Hayden ketika kali terakhir mengunjungi Jakarta, Oktober 2014. Ketika itu Hayden datang ke Jakarta bersama mantan rekan setimnya di tim Aspar Honda, Hiroshi Aoyama.
Hayden yang menjadi juara dunia 2006 bersama Repsol Honda, mengaku terkejut dengan ketenaran MotoGP di Indonesia. Pebalap yang dijuluki The Kentucky Kid itu menganggap Indonesia pantas menggelar MotoGP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kali kedua saya ke Indonesia. Saya terkejut dengan betapa antusiasnya masyarakat Indonesia terhadap MotoGP dan pengetahuan mereka terhadap olahraga ini. Sejujurnya, saya berharap kami bisa memiliki balapan MotoGP di sini. Luar biasa jika bisa menggelar MotoGP di sini," ujar Hayden ketika itu.
"Saya senang bisa kembali ke Indonesia. Ada banyak penggemar MotoGP di Indonesia, jadi saya senang bisa terus berhubungan dengan mereka secara dekat," sambung mantan pebalap Ducati tersebut.
Pada musim 2014, Hayden gagal menunjukkan performa terbaiknya bersama Aspar karena mengalami cedera lengan. Cedera tersebut membuatnya absen di empat balapan.
Hayden sendiri dinyatakan meninggal oleh pihak Rumah Sakit Bufallini di Cesena, Italia, Senin (22/5), lima hari setelah mengalami kecelakaan saat berlatih sepeda di Rimini, 17 Mei. Hayden mengalami cedera di bagian otak dan dada setelah tertabrak mobil.
Hayden sendiri hingga kini masih tercatat sebagai pebalap asal Amerika Serikat tersukses dalam era MotoGP. Meski sepanjang kariernya hanya mampu meraih tiga kemenangan MotoGP, Hayden tetap mampu menjadi juara dunia pada 2006.