Jakarta, CNN Indonesia -- Madura United terpaksa pindah markas selama menjalani laga kandang di bulan suci Ramadan. Laskar Sappe Kerabb bakal pindah kandang dari Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Kabupaten Pamekasan, ke Stadion Gelora Kabupaten Bangkalan.
Alasan pemindahan markas Madura Utd selama bulan puasa itu karena pihaknya ingin menghormati Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Pamekasan terkait kegiatan yang dilarang selama bulan puasa.
"Kami terpaksa pindah kandang karena di Pamekasan ada ketentuan yang melarang adanya kegiatan keramaian selama bulan suci Ramadhan," kata Media Officer Madura United FC, Tabri Syafullah Munir, dalam keterangan yang disampaikan kepada
Antara, Minggu (28/5) malam.
Perda nomor 5 Tahun 2014 tentang kegiatan selama Ramadan memang melarang beberapa kegiatan yang mengundang keramaian dan mengganggu kegiatan puasa di Pamekasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Pasal 2 ayat 3 dalam Perda Kabupaten Pamekasan itu dijelaskan bahwa setiap orang dilarang membuka tempat hiburan, permainan, dan/atau kegiatan lain yang sejenis selama Ramadhan yang dapat mengganggu ketenteraman pelaksanaan ibadah selama bulan Ramadan.
Dengan mengacu kepada ketentuan itu, ujar Tabri, maka secara otomatis, semua jenis kegiatan keramaian dan hiburan dilarang digelar di Pamekasan, termasuk kegiatan kompetisi sepak bola.
Pada bulan puasa ini, MadUtd dijadwalkan menjalani empat kali pertandingan, yakni dua pertandingan tandang dan dua kali kandang.
Skuat arahan Gomes de Oliviera itu akan menghadapi Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura pada laga tandang. Sedangkan pada dua laga kandang, MadUtd bakal menjamu Persegres Gresik United dan Semen Padang FC.
"Untuk laga melawan Persegres dan Semen Padang akan kami gelar di Bangkalan," tutur Tabri.
Stadion Gelora Bangkalan merupakan satu dari dua stadion yang didaftarkan Madura United FC ke operator Liga 1 Indonesia sebagai markas klub mereka.
Opsi pertama kandang mereka adalah Stadion Gelora Ratu Pamelingan di Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.