Jakarta, CNN Indonesia -- Kemenpora RI berencana memberikan bantuan dana masing-masing sekitar Rp40-50 miliar rupiah untuk pengembangan ilmu keolahragaan di tiga Perguruan Tinggi di Indonesia.
Dana bantuan tersebut berasal dari anggaran pembangunan Olympic Center di Cibubur.
Pembangunan sarana dan prasarana di daerah Jakarta Timur tersebut terpaksa tidak diprioritaskan untuk diselesaikan tahun ini, berdasarkan arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto mengatakan anggaran dari Olympic Center akan digunakan untuk kebutuhan Asian Games dalam rangka peningkatan prestasi atlet. Anggaran itu juga akan digunakan untuk susunan kepanitiaan panitia penyelenggara Asian Paragames (INAPGOC), dana operasional Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dan Satlak Prima.
"Dana 465 miliar rupiah yang semula digunakan untuk Olympic Center, kami memohon kepada dewan Komisi X dalam rapat kemarin (29/5), agar digunakan untuk keperluan yang lain. UNJ (Universitas Negeri Jakarta), UI (Universitas Indonesia), dan UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), mereka memang punya fasilitas
sport science dan akan kami bantu," kata Gatot kepada para awak media di ruang media Kemenpora, Selasa (30/5) sore.
"Untuk universitas, masing-masing mendapat Rp40-50 miliar, INAPGOC itu Rp20 miliar, penyertaan modal awal BLU (Badan Layanan Umum) sekitar Rp5 miliar, kemudian pendirian Politeknik di Palembang sekitar Rp50 miliar kalau tidak salah. Kurang lebih seperti itu pembagiannya," katanya menambahkan.
Total sekitar Rp150 miliar dana yang akan dikeluarkan untuk tiga kampus di Indonesia tersebut.
Lebih lanjut, Gatot tidak ingin berandai-andai mengenai kepastian waktu pembangunan Olympic Center akan diselesaikan.
"Pokoknya tahun ini belum prioritas," ucapnya.
Peralihan dana Olympic Center menjadi salah satu pembahasan dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Kemenpora dengan Komisi X DPR RI, Senin (29/5). Selain hal tersebut, tata kelola keuangan Kemenpora juga menjadi sorotan.