Jakarta, CNN Indonesia -- Penyerang Real Madrid Cristiano Ronaldo bertekad memberi kontribusi besar saat timnya menghadapi Juventus di final Liga Champions di Stadion Millenium Cardiff, Sabtu (3/6) malam waktu setempat. Salah satu peran yang dimaksud adalah ambisinya untuk mencetak gol penentu kemenangan.
Ronaldo sendiri menegaskan, meski posisinya bukan striker, ia akan berusaha membobol gawang Gianluigi Buffon. Ronaldo berpendapat, tak perlu jadi striker untuk mencetak banyak gol.
"Orang-orang berpikir kalau saya adalah striker. Tidak, saya tak pernah ingin menjadi striker," tegas Ronaldo dalam sesi wawancara eksklusif dengan
Jugones, seperti dikutip dari
AS.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah mencetak hampir 600 gol dengan posisi yang saya perankan hingga sekarang. Jadi, kenapa harus berubah (jadi striker)?"
Ronaldo sendiri biasa dimainkan di Real Madrid sebagai penyerang sayap. Di Timnas Portugal, ia juga menerangkan posisi sebenarnya bukan sebagai striker murni, melainkan punya peran yang lebih bebas.
Berasama Portugal, Ronaldo terbiasa dimainkan di depan dengan pola 4-4-2. Meski sebagai ujung tombak, ia menjelaskan posisinya bukan seperti layaknya striker murni.
Di Madrid, ia terbiasa bermain dengan skema 4-3-3. Untuk urusan strategi, Ronaldo tetap menyerahkan sepenuhnya kepada juru taktik Madrid, Zinedine Zidane.
"Itu tergantung dari taktik yang akan diterapkan pelatih. Saya menginginkan bermain lebih bebas. Dengan skema permainan 4-4-2, saya menginginkan itu lebih lagi," ucap Ronaldo.
"Namun, bukan berarti saya tidak menyukai (skema) 4-3-3 karena dengan sistem itu saya bisa bergerak secara berbeda dan start di posisi berbeda."
"Jelas sekali saya lebih menyukai berperan secara bebas seperti saat bersama Portugal, tapi saya tetap menyukai 4-3-3," pungkasnya.