Awalnya Josiah membayangkan hasratnya untuk berkelana akan terpuaskan lewat pemandangan alam yang indah seperti air terjun, bukit pegunungan, dan sebagainya. Akan tetapi ternyata ia salah.
Kenyataannya, pendukung lokal lah yang membuat perjalanannya semakin berwarna. Setiap hari, Josiah bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang dan mendapat teman baru. Sangat berbeda dari pesan orang-orang di Inggris sebelum dia berangkat yang mengatakan bahwa dunia asing begitu berbahaya.
 Josiah mengenakan batik ketika di Indonesia. (Courtesy of Josiah Skeats ) |
"Itu tidak betul. Saya pikir sekitar 600 malam saya istirahat di jalanan, mungkin 400 malam lainnya saya diundang untuk menginap di rumah orang setempat dengan gratis."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang Buddha, Muslim, Kristen, Hindu, semua menyambut baik kedatangan saya ke kehidupan mereka, dan benar-benar ramah terhadap tamu. Mereka adalah orang yang tidak bisa bahasa Inggris, sangat miskin, tapi baik hati," tuturnya.
Josiah bercerita sempat tidur di pos polisi, kuil Buddha, dalam sebuah truk di Kazakhstan, dan sebuah rumah bekas pemboman di Montenegro.
 Josiah sudah lebih dari 600 hari bersepeda keliling dunia. (Courtesy of Josiah Skeats) |
Meski perjalanannya tak lama lagi akan tiba di benua terakhir, Australia, tapi Josiah mengatakan bahwa sesungguhnya petualangannya belum berakhir.
"Tujuan utama saya bisa sampai di Australia. Sebentar lagi saya ke sana, dan saya masih penasaran dengan dunia ini. Jadi saya berpikir akan ke Amerika Selatan nanti!" ucap Josiah.
"Mungkin saya akan pergi dari rumah selama satu atau dua tahun lagi! Gila! Namun saya akan pulang dulu (ke Inggris) selama beberapa pekan. Belum ada rencana lagi setelah itu," ucapnya melanjutkan.
 Josiah berpose dengan petugas pom bensin di Indonesia. (Courtesy of Josiah Skeats) |
Lebih lanjut, Josiah menegaskan perjalanannya bukanlah untuk mencari sensasi. "Melalui perjalanan saya, saya tidak membual untuk menunjukkan seberapa hebat diri saya. Saya sebetulnya ingin berbagi pengalaman tentang betapa hebatnya orang-orang yang saya temui," ujar Josiah.
"Saya juga berbagi tentang betapa mudahnya mencapai mimpi Anda sendiri, jadi saya bisa memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk hidup dengan cara yang mereka inginkan," ucap Josiah.