Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berharap tak ada lagi korban dalam dunia suporter sepak bola Indonesia usai meninggalnya salah seorang bobotoh, Ricko Andrean.
Menpora memberi ucapan bela sungkawa lewat akun
Twitter resmi miliknya.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun,duka mendalam atas meninggalnya Ricko Andrean. Jangan ada lagi korban jatuh di sepak bola Indonesia," kata Menpora dalam akun
Twitter miliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ricko mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (27/7) pada pukul 10 pagi di Rumah Sakit Santo Yusuf. Ricko jadi korban salah sasaran oknum bobotoh dalam laga Persib Bandung lawan Persija Jakarta yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (22/7).
Ricko turut dikeroyok saat ia melindungi salah seorang Jakmania. Laga Persib lawan Persija itu sendiri berakhir dengan skor 1-1. Gol Achmad Jufriyanto dibalas oleh Ramdani Lestaluhu.
Di hari yang sama Menpora juga menghadiri konferensi pers Liga Santri Nusantara (LSN) yang akan digelar 9 Agustus mendatang di Pinrang, Sulawesi Selatan. Menpora memastikan tahun ini LSN akan lebih seru dengan melibatkan 1.024 pondok pesantren seluruh Indonesia yang tersebar dalam 32 region dari seluruh Indonesia.
LSN merupakan kompetisi yang diadakan Kemenpora dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU, sebagai panitia pelaksana. Dengan mengambil tema ‘Dari Pesantren untuk NKRI’, LSN bakal menggelar setidaknya 990 pertandingan dengan para pemain U-18.
"Kami melihat LSN sebagai program yang berpotensi besar untuk mencetak bibit unggul pesepakbola profesional Indonesia. Di gelaran 2015 dan 2016 misalnya, LSN menghasilkan tiga pemain yang sempat dipanggil oleh pelatih Indra Sjafri untuk mengikuti seleksi Timnas U-19,” ucap Menpora.
“Ini prestasi yang sangat membanggakan dari santri yang telah menunjukkan nilai-nilai sportivitas dan kerjasama untuk mengangkat semangat persatuan. Tagline Dari Pesantren ini NKRI diharapkan dapat memperkuat rajutan dan keutuhan bangsa, melalui sapakbola," sambungnya.