Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Sepak takraw Indonesia Arsy Syam terancam sanksi usai meminta timnya untuk walkout pada laga melawan tuan rumah Malaysia di SEA Games 2017. Tim regu putri Indonesia merasa dicurangi oleh pengadil Muhammad Radi selama berlangsungnya pertandingan di Stadion Titiwangsa, Minggu (20/8).
Dikutip dari
Bharian.com, Sekjen Federasi Sepak Takraw Internasional (ISTAF) Datuk Abdul Halim Kader mengatakan jika Arsy Syam terbukti sengaja meminta tim putri Indonesia meninggalkan lapangan, maka dia bisa terkena sanksi.
“Apabila pelatih Indonesia mengarahkan pasukan takraw putrinya keluar dari lapangan ketika melawan Malaysia, maka dia melanggar regulasi 15 (3), di mana seharusnya pelatih memastikan pertandingan berjalan lancar,” ujar Abdul Halim.
Tim sepak takraw putri Indonesia memutuskan untuk melakukan walkout ketika menghadapi Malaysia. Saat unggul 16-10 di set kedua, tim Indonesia menganggap dicurangi wasit asal Singapura Muhammad Radi yang memimpin pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Sepak takraw putri Indonesia melakukan walkout karena merasa dicurangi. (Dok. Kemenpora) |
Atas tindakan melakukan walkout, sepak bola takraw Indonesia, dikatakan Abdul Halim, bisa terkena sanksi dari ISTAF. Namun, tim sepak takraw untuk sementara bisa tetap berlaga di SEA Games 2017.
“Tidak ada orang yang lepas dari sanksi jika terbukti melakukan kesalahan. Kami akan mengambil keputusan sewajarnya, semua akan ditentukan setelah kami melihat laporan pertandingan dan rekaman video,” ucap Abdul Halim.
Meski melakukan walkout, tim sepak takraw putri Indonesia dipastikan Abdul Halim tetap akan mendapatkan medali perunggu sebagai bentuk semangat SEA Games 2017. Indonesia dan Filipina akan mendapat medali perunggu.
Tim sepak takraw putri Indonesia masih bisa mengikuti nomor pertandingan quadrant, Selasa (22/8).