Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang profesor dari Universitas Olahraga Jerman di Koeln, Ingo Frobose, mengklaim tato bisa menurunkan performa seorang pesepakbola. Frobose mengatakan klub-klub sepak bola seharusnya melarang pemainnya bertato.
Tato dan pesepakbola belakangan menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Pesepakbola tenar seperti Lionel Messi, Neymar, atau Sergio Ramos memiliki banyak tato ditubuhnya.
Messi belakangan keranjingan tato. Bahkan penyerang timnas Argentina itu memblok kaki kirinya dengan tinta hitam dan gambar bola serta angka sepuluh.
 Lionel Messi memblok kaki kirinya dengan tinta hitam. (REUTERS/Cristiane Mattos) |
“Saya akan melarang pesepakbola memiliki tato. Klub-klub seharusnya memperhatikan kesehatan pemain mereka secara serius, tapi nyatanya mereka tidak peduli dengan perilaku pemain,” ujar Frobose dikutip dari
Sports Wallah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Frobose mengatakan pesepakbola bisa menurun performanya hingga lima persen karena memiliki tato. Hal itu dikarenakan kulit sang pemain terkena racun dari tinta tato.
 Sergio Ramos salah satu pesepakbola yang memiliki banyak tato. (Reuters / Sergio Perez) |
“Sejumlah studi mengatakan seorang pemain mengalami penurunan performa tiga hingga lima persen karena memiliki tato. Kulit adalah organ yang besar kita miliki, tapi kemudian kita meracuninya,” ucap Frobose.
“60-70 persen tinta dari tato tidak bertahan di kulit, tapi justru masuk ke aliran darah. Akibatnya Anda tidak bisa segar seperti sebelumnya. Tato yang besar jika bisa mempengaruhi kemampuan badan untuk berkeringat,” sambungnya.
Tidak semua pesepakbola hebat memiliki tato. Salah satu pemain bintang yang tidak memiliki tato adalah penyerang Real Madrid, Cristiano Ronaldo.