Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi Resor Kota Bekasi mengaku kecolongan dengan insiden meninggalnya Catur Juliantono akibat terkena petasan usai pertandingan Timnas Indonesia vs Fiji di Stadion Patriot Candrabhaga, Sabtu (2/9).
Kasubag Humas Polres Bekasi Kota, AKP Erna Ruswing, mengatakan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kemarin, Minggu (3/9). Hasilnya, polisi menemukan barang bukti berupa
casing handflare dan roket
flare.
Petasan yang mengenai Catur berasal dari arah tribune selatan, tepatnya dari belakang gawang. Di tribune timur tempat Catur menyaksikan pertandingan, dikatakan Erna juga ditemukan pipa roket
flare.
"Kemarin kami melakukan olah TKP. Penyebab kematian korban itu tembakan petasan, dan kami menemukan juga bukti-bukti. Petasan itu ditembak dari tribune belakang gawang, dari tribune belakang gawang kami menemukan bukti casing hand flare dan roket flare," ujar Erna kepada
CNNIndonesia.com, Senin (4/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Catur Juliantono meninggal setelah terkena petasan usai pertandingan Timnas Indonesia vs Fiji. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah) |
Erna mengatakan pihaknya sudah melakukan pengamanan dan pengecekan sebelum mulainya pertandingan. Pengamanan dilakukan secara tiga tahap, hingga masuk tribune. Erna pun mengakui pihaknya kecolongan.
"Beberapa tahap (pengamanan) di pintu pertama, kedua, dan di atas tribune juga ada anggota kami yang menjaga. Namun, untuk kegiatan pengamanan kami dibantu dari masing-masing korlap," ucap Erna.
 Polisi mengaku kecolongan di pertandingan Timnas Indonesia vs Fiji. ( CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
"Kalau dibilang kecolongan, ya mungkin bisa, karena ternyata ada yang bisa bawa barang tersebut," sambungnya.
Sejauh ini Polres Kota Bekasi telah melakukan pemeriksaan terhadap empat saksi yang terdiri dari penonton dan adik ipar Catur. Tapi, Erna mentatakan pihaknya belum dapat menentukan pelaku.
"Sedang dalam penyelidikan, sudah ada yang terindikasi dan mudah-mudahan siang nanti akan diserahkan pelakunya" ujar Erna.
Terkait anggotanya yang dianggap lalai karena tidak mampu mengantisipasi masuknya petasan ke dalam stadion pertandingan Indonesia vs Fiji, Erna mengatakan, “Ada dong (sanksi kepada anggota), kami nanti lihat sampai bagaimana hasil pemeriksaannya.”