Magelang, CNN Indonesia -- Gowes Touring Pesona Nusantara (GTPN) resmi masuk Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2017 yang diselenggarakan di Stadion dr. H. Moch. Soebroto, Sabtu (9/9) petang.
Tim GTPN Kemenpora sudah menempuh jarak lebih dari 5.000 kilometer sejak 13 Mei 2017 mulai dari titik 0 km di Sabang dan terbagi menjadi beberapa etape perjalanan dengan berakhir di Magelang.
Tim tersebut berasal dari berbagai wilayah di pelosok nusantara Indonesia seperti Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera dan lainnya. Ada pula atlet muda yang ikut dalam Tim GTPN, plus eks atlet dan sejumlah orang dari komunitas sepeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Suasana peringatan Haornas berlangsung meriah. (Foto: CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama) |
"Selamat atas penyelenggaraan GTPN, hari ini (9/9) kami catat di MURI. Untuk itu, kami anugrerahkan piagam penghargaan dengan bangga atas rekor penyelenggaraan sepeda berkelompok menempuh jarak terjauh 5.124 km. Semoga memberi manfaat bagi kita semua," kata Sri Wijayati selaku Manajer Senior MURI.
Penyelenggaraan Haornas 2017 berlangsung meriah. Stadion yang berkapasitas 20 ribu tersebut nyaris dipenuhi para penonton yang kebanyakan anak sekolah menegah atas dari Kota Magelang dan sekitanya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Imam Nahrawi begitu antusias melihat animo masyarakat.
"Dengan partisipasi, maka tumbuh prestasi. Olahraga harus dapat dukungan penuh dari masyarakat, dari dunia usaha, media dan orang tua," ucap Imam.
Haornas 2017 dimulai pada sekitar pukul 16.00 waktu setempat, dan berakhir pukul 17.30.
Selain pemecahan rekor MURI, peringatan Haornas 2017 juga diwarnai dengan penyatuan tanah dan air yang berasal dari 90 lokasi Indonesia. Tanah dan air itu disatukan untuk kemudian dibawa ke Monumen Tanah Air Persatuan di Puncak Gunung Tidar.
 Imam Nahrawi begitu antusias melihat tingginya animo masyarakat pada acara ini. (Foto: CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama) |
"Di podium ini, Tanah dan air disatukan. Tanah dan air yang telah dilalui seluruh pegowes bersama-sama kita kumpulkan di tempat ini," ujar Imam.
"Kita akan menjaga Indonesia dari orang-orang jahat, selamanya kita akan menjaga dan rawat Bhineka Tunggal Ika. Kelak anak cucu di seluruh tanah air akan menyaksikan bahwa kita terus menjaga dan menjaga tanah air Indonesia selama-lamanya," ujar Imam Nahrawi.