Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Indonesia harus melalui ujian berat untuk lolos ke semifinal Piala AFF U-18. Skuat arahan Indra Sjafri harus menang dengan selisih tujuh gol lebih.
Syarat gol itu jika tuan rumah Myanmar mampu mengalahkan Vietnam pada laga terakhir Grup B, Rabu (13/9).
Sebelumnya, Indra pun optimistis para pemainnya masih mampu meraih kemenangan dengan selisih gol seperti yang disyaratkan tersebut.
Jika melihat pertemuan dengan Myanmar, skuat usia muda Indonesia tercatat sudah tiga kali menghadapi Brunei.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Timnas Indonesia saat mengalahkan Filipina 9-0 di Grup B. (Dok. PSSI) |
Pertemuan pertama terjadi pada Piala AFF U-20 2005. Saat itu Indonesia mampu meraih kemenangan atas Brunei dengan skor 5-0 di Stadion Jakabaring, Palembang.
Timnas Indonesia usia muda saat itu dilatih duo pelatih Muhammad Zein Alhadad dan Rully Nere.
Sementara beberapa nama pemain yang pernah memperkuat skuat tersebut antara lain Rivky Mokodompit dan Imanuel Wanggai.
 Timnas Indonesia U-19 kalah 0-3 dari Vietnam. (Dok. PSSI) |
Sayangnya, Merah Putih kala itu gagal ke semifinal karena hanya mampu finis di posisi ketiga Grup A.
Pertemuan berikutnya terjadi pada Piala AFF U-19 2011. Saat itu skuat junior Garuda mencatatkan kemenangan terbesar dengan skor 10-0.
Skuat Garuda Muda kala itu dibesut Zulkifli Alfat. Sama seperti pada 2005, Indonesia juga tak lolos ke semifinal meski menang 10-0 atas Brunei.
Itu merupakan satu-satunya kemenangan setelah imbang 1-1 dari Laos, kalah 1-6 dari Vietnam, dan takluk 0-1 dari Myanmar. Indonesia pun finis di posisi ketiga Grup B.
Pada laga turnamen berikutnya di Piala AFF U-18 2013. Indonesia pernah menekuk Brunei 5-0 di fase grup.
Yang menarik, saat itu Indonesia juga dilatih oleh Indra Sjafri. Skuat berjulukan Garuda Jaya itu pun meraih trofi Piala AFF U-18 2015.