Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dengan tegas meminta agar Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk kembali melakukan negosiasi dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA) terkait nomor cabang olahraga (cabor) di Asian Games 2018.
Rencananya, pembahasan itu akan dilakukan saat Coordination Committee Meeting (Corcom) 14 Oktober mendatang. Imam memastikan tidak hanya soal pembiayaan yang masuk dalam Host City Contract (HCC), tapi jumlah nomor pertandingan akan menjadi salah satu agenda penting yang akan dibahas.
"Soal nomor pertandingan harus dilakukan negosiasi ulang karena kita ini adalah tuan rumah. Kita sudah keluar biaya besar, sumber daya manusia kita juga sudah kita curahkan, masa kita minta nomor pertandingan saja, OCA masih belum kasih," kata Imam di sela-sela pelepasan Kirab Pemuda 2017 di Desa Sedeoen, Kabupaten Rote Ndou, Nusa Tenggara Timur, Kamis (28/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta kepada INASGOC dan juga KOI untuk melakukan renegosiasi dengan OCA terhadap nomor-nomor pertandingan yang hilang, tidak diakomodasi seperti di cabor panjat tebing, taekwondo, panahan juga," lanjutnya.
Renegosiasi juga terkait dengan empat sukses yang diusung pemerintah Indonesia di Asian Games 2018. Tak hanya sekadar sukses penyelenggaraan, sukses administrasi, sukses ekonomi juga tentunya sukses prestasi.
 Imam Nahrawi menilai Indonesia sudah banyak mengeluarkan biaya dan seharusnya bisa negosiasi ulang nomor cabor Asian Games 2018. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah) |
Imam meminta agar nomor-nomor pertandingan dari semua cabang olahraga yang tidak potensial untuk menyumbangkan medali agar dikurangi dan diganti dengan nomor-nomor andalan Indonesia. Itu disebut Imam sesuai dengan usulan yang telah diputuskan OCA beberapa waktu lalu.
"Harus tetap seimbang cabor olimpik dengan nomor pertandingan cabor lain yang kita usulkan. Lha wong kita ini tuan rumah kok. Harus dikerasin OCA ini, seenaknya saja kita disuruh biayai semua tapi permintaan kita tidak diakomodasi," tegasnya.
Sebelumnya, INASGOC mengatakan keputusan OCA untuk menggelar 40 cabor dengan 462 nomor pertandingan tidak menjadi beban buat Indonesia. Keputusan OCA itu ditetapkan dalam sidang OCA Executive Board ke-70 dan OCA General Assemby ke-36 di Ashgabat, Turkmenistan, 18-20 September lalu.
OCA yakin, jumlah itu tidak akan menambah biaya penyelenggaraan yang menjadi beban bagi Indonesia sebagai tuan rumah. Satu cabor yang menjadi tambahan yakni Roller Sport (skateboarding dan roller skate) yang saat ini sudah masuk menjadi cabor olimpik saat Olimpiade Tokyo 2020.
"Jika melihat lebih jauh, OCA tengah mendukung usaha dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk memasukkan cabang-cabang untuk generasi muda. Atas pertimbangan itulah, kami harus memberikan dukungan, sebab bagaimanapun hal itu menjadi kebanggaan bagi Indonesia karena menjadi bagian penting dari tujuan besar OCA dan IOC," ujar Sekjen INASGOC, Eris Herryanto beberapa waktu lalu.
 Asian Games 2018 menambah satu lagi cabor di Roller Sport. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi) |
Namun, Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018, Jusuf Kalla selalu menekankan penghematan di segala sektor dalam penyelenggaraan Asian Games. Termasuk selektif dalam menggelar cabang olahraga yang akan dipertandingkan.