WAWANCARA EKSKLUSIF

Liem Swie King: Rudy Hartono Pemain Terbaik Sepanjang Masa

Putra Permata Tegar Idaman & Arby Rahmat | CNN Indonesia
Jumat, 06 Okt 2017 14:51 WIB
Dalam wawancara eksklusif bersama CNNIndonesia.com, Liem Swie King mengungkapkan cerita tentang King Smash hingga hubungannya dengan Rudy Hartono.
Liem Swie King mengaku punya hubungan kompetitif dengan Rudy Hartono. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Apa yang dirasakan ketika berada di tim bersama senior-senior hebat ke ajang Piala Thomas di era 70-an?

Saya merasa percaya diri tim kami yang paling kuat, dan memang kenyataannya seperti itu waktu itu. Waktu itu memang kami terlalu dominan. Sampai negara lain untuk mendapatkan satu poin pun susah. Ada masa-masa begitu untuk Indonesia. Seperti Thomas Cup menggelar sembilan partai, mereka buat kedudukan 8-1 saja susah. Jadi boleh dibilang kami mau tidak mau pasti bakal percaya diri. Rekan-rekan kami juara dunia semua.

Dengan skuat yang luar biasa tersebut, apa masih ada perasaan tegang?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasa tegang berkurang jauh karena rekan kami juara dunia. Sejak China masuk Piala Thomas pada 1982, persaingan mulai ramai. Sayang Indonesia dalam masa ganti generasi, tapi tetap masih kuat juga. 1984 masih juara, 1990-an masih juara juga kok.

Bagaimana hubungan Rudy Hartono dengan Liem Swie King?

Yang paling utama saya termotivasi karena saya menganggap Rudi Hartono sebagai senior saya, teman berlatih, dan idola. Jadi saya lebih termotivasi.

Bagaimana hubungan Liem Swie King dengan Icuk Sugiarto?

Saya justru sebelum berhenti itu prinsipnya ingin melatih junior saya untuk bisa mewarisi prestasi yang dimiliki sebelumnya. Dengan cara apa? Dengan cara sering sparring sama Icuk Sugiarto. Boleh dibilang tiap hari kami berlatih tanding.

Bisa diceritakan perasaan saat pertama kali lihat Rudy Hartono?

Wah ya terkagum-kagum pasti. Sebelumnya kan hanya pernah dengar beritanya. Waktu saya di Kudus, Jawa Tengah, Rudy sudah juara All England. Jadi saya datang ke pelatnas dengan segudang harapan tentunya. Dengan segudang cita-cita untuk meneladani prestasi Rudi. Jadi saya masuk pelatnas dengan semangat yang tinggi.

Sempat sungkan/demam panggung tiap hadir di depan Rudi Hartono?

Awal-awal pasti ada. Pertama karena generasinya banyak berbeda. Kedua karena dia sudah lebih berprestasi waktu itu. Awalnya sih ada rasa itu. Hanya seiring berjalan waktu, sering latihan tanding dan ngobrol, lama-lama menjadi biasa saja.

Dulu sehari-hari berlatih dengan Rudi Hartono, apa yang dikenang dari masa itu?

Pada masa itu, saking termotivasinya dengan Rudi, kalau dia tidak datang latihan saya kecewa. Saya merasa ada yang kurang. Misal saya dari siang atau hari-hari sebelumnya sudah merasa dalam kondisi baik untuk latih tanding di sore hari, maka saya akan kecewa bila Rudy Hartono tidak datang.

Anda puas dengan karier bulutangkis yang telah dijalani?

Ya, secara umum saya puas, karena saya menjalani karier saya dengan sepenuh hati.   

Apa yang membuat seorang pebulutangkis dapat menjadi hebat?

Kalau motivasi tinggi itu modal. Selain itu juga bakat karena itu penting. Kalau punya bakat dan motivasi tinggi, saya rasa bisa jadi pemain bulutangkis. Lalu memiliki rasa tidak mau kalah, itu penting. Harus siap capek saat latihan dan itulah syaratnya.

Bila melihat Jonatan Christie, Anthony Ginting, dan Ihsan Maulana Mustofa, bagaimana?

Saya lihat bakat mereka sudah bagus, dan memulai karier dengan bagus. Saat ini momen-momen mereka masuk senior, semua tergantung mereka. Apakah mereka cukup motivasi, mau latihan capek, dan yang lain-lain tergantung mereka sekarang. Bola ada di tangan para pemain itu.

Liem Swie King mengatakan pernah kecewa jika Rudy Hartono tidak datang latihan. (Liem Swie King mengatakan pernah kecewa jika Rudy Hartono tidak datang latihan. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Di antara para pemain tersebut, mana yang paling mirip dengan gaya permainan King?

Tidak ada. Hariyanto Arbi yang agak-agak mirip. Untuk generasi sekarang belum ada.

Siapa pemain tunggal putra terbaik sepanjang masa?

Rudy Hartono.

Lin Dan?

Lin Dan juga bagus, hanya zamannya beda. Saya tidak bisa bandingkan. Tapi untuk era sekarang mungkin Lin Dan.

Kenapa Rudy Hartono?

Saya sudah merasakan, sudah merasa ada di generasi dia. Jadi tahu. Lin Dan juga pemain besar juga.

Kenapa euforia bulutangkis berkurang dibandingkan dahulu?

Mungkin ada beberapa alasan. Sekarang zamannya beda karena hiburan banyak. Kalau dulu nonton final All England itu (hiburan) satu-satunya.

Kemudian juga pemain Indonesia juga jarang juara sekarang ini. Kalau juara terus mungkin minatnya masih seperti dulu. Dengan persaingan yang ketat, pemain Indonesia hanya sesekali juara. Kalau kalah terus orang juga malas nontonnya.

Kalau melihat kondisi bulutangkis dunia, bagaimana masa depan Indonesia?

Saya yakin masih Indonesia akan tetap bagus. Memang sekarang kekuatan lebih merata, ada Spanyol, Taiwan, India, Thailand, yang sudah punya banyak pemain bagus. Tapi saya yakin Indonesia masih bisa [juara]. Hanya yang saya ingin imbau perhatian pemerintah harus lebih besar pada olahraga bulutangkis.

Pesan untuk generasi bulutangkis saat ini?

Untuk anak-anak sekarang itu harus punya motivasi tinggi, berjuang. Prestasi itu tidak datang tiba-tiba. Harus diperjuangkan, perlu proses, dan jangan pernah menyerah. (har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER