Palembang, CNN Indonesia -- Kemenpora meresmikan Politeknik Olahraga pertama di Indonesia dalam sebuah acara Kuliah Umum Perdana Politeknik Olahraga Indonesia (POI) di Griya Agung pada Selasa (21/11) siang. Di acara tersebut hadir Deputi III Kemenpora Raden Isnanta, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, dan puluhan calon mahasiswa angkatan pertama di POI.
Isnanta berharap POI menghasilkan lulusan yang dapat menjadi model indistri olahraga di berbagai cabang.
“Semua olahraga adalah ilmu, maka kuatkan itu. Kalau itu dikuatkan, pasti akan mendapatkan prestasi. Jangan fasilitas keren tapi ilmunya lemah, jadi keras kerja dan belajar agar semua cita-cita terwujud,” kata Deputi III Kemenpora Raden Isnanta dalam pemaparannya di acara yang juga dihadiri Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin.
 Politeknik Olahraga Indonesia mulai beroperasi sejak tahun ajaran 2017/2018. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H) |
“Indonesia butuh kalian [mahasiswa Politeknik Olahraga], butuh sports science dari tangan kalian untuk empat tahun mendatang. Jangan terbuai dengan fasilitas yang lengkap, tapi harus serius untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Meski ini di Palembang, tapi kampus ini punya standar internasional,” katanya menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan dan pengelolaan POI yang di bangun di kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang ini merupakan Kerjasama antara Kemenpora dengan Pemprov Sumsel. Kampus tersebut sepenuhnya berada dibawah tanggung jawab Kemenpora.
Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Kemenpora yang juga menjanat sebagai Rektor POI, Samsudin, menyampaikan angkatan pertama POI terdiri dari 90 mahasiswa yang terbagi menjadi 30 mahasiswa di Program Studi Menajemen Industri Olahraga (D4), 30 mahasiswa di Kepelatihan Olahraga (D4) dan 30 mahasiswa di Analisis Performa Olahraga (D4).
“Untuk tahun pertama penerima mahasiswa tahun ajaran 2017/2018 semua biaya perkuliahan di tanggung Kemenpora bahkan di kasih uang saku. Untuk angkatan ke dua dan angkatan ke tiga penerimaan mahasiswa baru untuk tiap tahunnya juga di tanggung Kemenpora sedangkan di tahun keempat biaya kuliah akan dipertimbangkan untuk dibagi dua oleh orang tua mahasiswa yang bersangkutan," ucap Samsudin.
(nva)