Tentang Stadion Harapan Bangsa, Tuan Rumah Tsunami Cup 2017

Nova Arifianto | CNN Indonesia
Selasa, 05 Des 2017 21:00 WIB
Dalam sepekan awal Desember 2017, Stadion Harapan Bangsa yang berlokasi di Banda Aceh menjadi sorotan.
Stadion Harapan Bangsa menggelar laga internasional Tsunami Cup 2017. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam sepekan awal Desember 2017, Stadion Harapan Bangsa yang berlokasi di Banda Aceh menjadi sorotan. Selain karena menjadi tempat Timnas Indonesia menjamu lawan-lawannya pada Tsunami Cup 2017, stadion berusia 20 tahun itu menuai perhatian lantaran kondisi lapangan.

Hujan deras yang mengguyur Aceh dan sekitarnya selama lebih kurang satu pekan beruntun membuat lapangan tidak berada pada kondisi terbaik. Penuh lumpur dan genangan air membuat bola tidak bisa bergulir dengan sempurna.

Keadaan lapangan juga menjadi alasan pelatih Mongolia ketika kalah dari Timnas Indonesia. Lebih dari sekadar skor akhir, permukaan lapangan juga membuat keselamatan pemain dipertaruhkan.
Kondisi lapangan Stadion Harapan Bangsa setelah diguyur hujan dan digunakan dalam laga Tsunami Cup 2017.Kondisi lapangan Stadion Harapan Bangsa setelah diguyur hujan dan digunakan dalam laga Tsunami Cup 2017. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)
Terlepas dari lapangan yang tak lepas dari curah hujan tinggi di akhir tahun, stadion yang berjarak lebih kurang 3 kilometer dari pusat kota Banda Aceh itu sudah melewati beberapa babak renovasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dibuka pada 1997, stadion yang dilengkapi dengan lintasan atletik itu masuk dalam kategori stadion megah di Indonesia.

Tsunami yang melanda Aceh pada 2004 turut memporak-porandakan stadion yang dibuka pada 1997 itu. Renovasi dilakukan untuk membangun sepak bola di Tanah Rencong. Badan sepak bola dunia, FIFA, turut urun biaya.
Ilija Spasojevic berlaga di Stadion Harapan Bangsa dalam ajang Tsunami Cup 2017.Ilija Spasojevic berlaga di Stadion Harapan Bangsa dalam ajang Tsunami Cup 2017. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Selepas perbaikan, stadion berkapasitas 45 ribu penonton itu kembali mengalami kerusakan karena pemeliharaan yang kurang baik.

Pada 2011 renovasi kembali dilakukan dengan menghabiskan dana hingga lebih dari satu miliar rupiah. Setahun berselang, bencana badai kembali menyerang. Menjelang penyelenggaraan Tsunami Cup 2017, stadion yang berlokasi di Jalan Sultan Malikul Saleh, Banda Aceh, kembali dipoles dengan biaya Rp 12 miliar.

Klub besar lokal yang pernah menjadi juara Perserikatan pada tahun 1980, Persiraja Banda Aceh, menjadi penghuni stadion ini. Selain itu di era Liga Primer Indonesia, Atjeh United juga pernah menggunakan stadion yang juga dikenal dengan nama Stadion Lhong Raya sebagai markas.

Harapan mengenai majunya sepak bola Aceh pun terus tersirat selama Stadion Harapan Bangsa kokoh berdiri di provinsi paling barat Indonesia. (har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER