Jakarta, CNN Indonesia -- Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir harus mengakui keunggulan wakil China Zheng Siwei/Chen Qingchen di semifinal BWF Super Series Finals, Sabtu (16/12).
Tontowi/Liliyana kalah dua gim langsung dari musuh bebuyutannya, Zheng/Chen, dengan skor 12-21 dan 17-21. Ini menjadi kemenangan kedua pasangan Zheng/Chen dari lima pertemuan dengan Tontowi/Liliyana.
Selepas pertandingan, Tontowi dan Liliyana mengakui tampil tak maksimal pada laga ini. Tontowi bahkan mengakui pertahannya terlalu mudah dijebol lawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Penampilan kami memang tidak maksimal, terutama saya yang kurang agresif. Pertahanan saya gampang jebol, nggak seperti biasanya. Hari ini kurang pas ‘touch’ nya,” ujar Tontowi seperti dikutip dari
Badmintonindonesia.org.
 Tontowi/Liliyana akui pertahanannya rapuh saat berhadapan dengan Zheng/Chen. (Scanpix Denmark/Claus Fisker via REUTERS) |
Liliyana juga punya pendapat yang sama. Ia mengaku kesulitan meredam agresivitas Zheng/Chen yang tampil penuh variasi.
“Kali ini pertahanan kami kurang rapat. Zheng banyak spekulasi, kadang hanya chop dan sekali ‘tembak’ saja kami langsung ‘mati’, jadi kami tidak bisa berkembang,” ungkap Liliyana.
“Bermain kan nggak mungkin menyerang terus, ada kalanya harus bertahan, nah saat bertahan, malah jebol. Permainan kami tidak keluar.”
 Langkah Tontowi/Liliyana terhenti di semifinal BWF Super Series Finals. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Butet, sapaan karib Liliyana pun mengakui punya banyak kesempatan untuk meraih poin di gim kedua. Namun, upaya keras mereka kalah maksimal dari pasangan lawan.
“Kami sudah berusaha dan kami akui hari ini lawan bermain lebih bagus,” ujarnya.
Dengan hasil ini maka Indonesia hanya memiliki satu wakil di final lewat Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Pasangan ganda putra Indonesia ini akan berhadapan dengan Liu Cheng/Zhang Nan dari China, Minggu (17/12).
(jun)