Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales, mengaku lega tidak bertengkar dengan rekan setimnya, Valentino Rossi, di musim pertamanya bersama tim asal Jepang tersebut.
Vinales pindah ke Yamaha pada musim 2017 setelah dua tahun memperkuat Suzuki dan langsung menjadi salah satu favorit juara dunia MotoGP musim lalu. Vinales meraih tiga kemenangan dari lima balapan awal, namun kemudian bermasalah dengan motor M1.
Vinales mengakhiri musim di peringkat tiga, unggul atas Rossi yang finis posisi lima setelah mengalami cedera patah kaki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam wawancara dengan
Autosport, Vinales mengaku senang musim pertamanya bersama Yamaha tidak diwarnai perselisihan dengan Rossi. Pebalap 22 tahun itu awalnya memprediksi sulit menjadi rekan setim The Doctor.
 Maverick Vinales sempat menunjukkan tanda-tanda menjadi juara dunia di awal musim MotoGP 2017. (AFP PHOTO / Karim JAAFAR) |
“Sejujurnya, saya pikir menjadi rekan setim Rossi akan lebih sulit. Secara keseluruhan, kami mampu mengaturnya dengan baik. Kami saling menghormati meski melalui situasi yang rumit, dan itu sangat penting,” ujar Vinales.
Sejumlah pihak sempat memprediksi Vinales dan Rossi akan berselisih, sama seperti ketika Jorge Lorenzo masih memperkuat Yamaha. Terlebih, Vinales menunjukkan tanda-tanda menjadi calon juara dunia MotoGP pada awal musim 2017.
 Maverick Vinales yakin Yamaha bersikap adil terhadapnya dan Valentino Rossi. (AFP PHOTO / MOHD RASFAN) |
Lebih lanjut, Vinales membantah Yamaha lebih memprioritaskan Rossi dalam mengembangkan motor M1. Juara dunia Moto3 2013 itu memastikan Yamaha selalu bertindak adil terhadap kedua pebalap.
“Ketika sepeda motor bekerja dengan baik, saya dan Rossi sama-sama meraih hasil bagus. Saya tidak menyalahkan Yamaha. Tim selalu memberi saya 100 persen, itu tidak berubah,” ucap Vinales.
Mengevaluasi hasil musim 2017, Vinales menganggap Honda dan Ducati mampu mengembangkan sepeda motor lebih baik di paruh kedua musim.
“Menurut saya kegagalan musim lalu setengahnya karena Honda dan Ducati bekerja dengan baik, dan setengah lainnya karena kami,” ujar Vinales.
(ptr)