Jakarta, CNN Indonesia -- Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon berhasil mengakhiri musim 2017 dengan tujuh titel juara. Tantangan lebih besar akan tersaji di tahun depan.
Kevin/Marcus tak terbendung jadi ganda dengan torehan gelar terbanyak di musim kompetisi 2017. Prestasi besar ini akan jadi tantangan menarik untuk diulangi oleh mereka berdua pada tahun depan.
Dalam perjuangan menyamai atau bahkan melebihi prestasi 2017, berikut sejumlah tantangan dan hambatan yang harus dihadapi Kevin/Marcus pada 2018:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Beban Lebih BeratKevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon masuk ke 2017 sebagai ganda putra yang potensial. Kini, mereka akan masuk ke kompetisi 2018 sebagai ganda putra terbaik di dunia.
Perbedaan status itu yang akan jadi tantangan baru bagi Kevin/Marcus. Minions akan punya beban yang lebih berat dibandingkan sebelumnya.
 Kevin/Marcus akan menghadapi tantangan lebih berat di 2018. (Dok. PBSI) |
Kevin/Marcus berhasil menjawab tantangan itu dalam beberapa turnamen terakhir di 2017, namun untuk musim kompetisi 2018, mereka harus bermain dengan tantangan tersebut sepanjang musim.
2. Gelar di Turnamen BesarDari tujuh gelar yang didapatkan Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon di tahun 2017, hanya All England yang masuk gelar prestisius meskipun tarafnya masih Super Series/Premier.
Di 2017, Kevin/Marcus gagal bersinar saat tampil di Kejuaraan Dunia. Mereka kalah di babak perempat final sehingga medali perunggu pun tak mereka dapatkan.
Rasa penasaran atas gelar di turnamen besar bisa jadi penghambat Kevin/Marcus untuk berprestasi. Bila mereka tak mampu mengontrol meluapnya ambisi untuk bisa jadi juara, hal itu malah membuat mereka tak bisa mengeluarkan seluruh potensi yang mereka miliki.
 Kevin/Marcus akan memulai 2018 dengan status ganda putra nomor satu dunia. (AFP PHOTO / DEMY SANJAYA) |
3. Video Kevin/Marcus Dipelajari LawanVideo rekaman pertandingan Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon bisa jadi merupakan video yang paling sering ditonton oleh ganda putra lainnya di dunia ini. Gaya permainan Kevin/Marcus akan diteliti secara detail dan dicari celah-celah yang bisa dimanfaatkan oleh mereka.
Kevin/Marcus harus siap menghadapi kemungkinan ini dan tak panik saat strategi main mereka terbaca oleh lawan. Agar bisa tetap tenang, tentunya Kevin/Marcus harus punya banyak alternatif cara main yang justru membuat lawan berbalik kebingungan.
4. Ancaman CederaPelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi pernah menyebut bahwa musuh utama Kevin/Marcus adalah cedera. Ucapan Herry itu menemui pembenaran karena sejak Korea Super Series, Kevin/Marcus selalu masuk final di enam kejuaraan dengan hasil empat titel juara.
Cedera sendiri memang jadi musuh Kevin/Marcus tahun 2017. Kevin/Marcus sudah beberapa kali absen karena cedera, seperti di Kejuaraan Asia (Marcus cedera), Australia Super Series (Kevin cedera), dan Perancis Super Series (Marcus cedera).
 Kevin/Marcus pernah menyebut salah satu musuh utamanya adalah cedera. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean) |
Untuk tahun 2018, Kevin/Marcus harus makin pintar mengatur porsi kompetisi yang mereka ikuti. Mereka harus lebih selektif, terutama ketika ajang-ajang penting seperti All England, Kejuaraan Dunia, hingga Asian Games ada di depan mata.
Tak masalah bila Kevin/Marcus harus melewatkan 1-2 turnamen super series demi kepentingan yang lebih besar, misal persiapan kejuaraan Dunia atau Asian Games.
(bac)